Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso Tekankan Budaya Membaca bagi Mahasiswa
Sabtu, 28 September 2024 | 10:00 WIB

Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Suhairi saat memberikan kuliah umum dalam acara martikulasi mahasiswa baru Pascasarjana. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)
Wildan Miftahussurur
Kontributor
Bondowoso, NU Online Jatim
Rektor Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso, Suhairi menekankan pentingnya budaya baca sebagai kiat bagi para mahasiswa, serta kurikulum langit sebagai modal utama dalam menggapai kesuksesan.
Pidato tersebut disampaikannya kepada 73 mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 Pascasarjana IAI At-Taqwa Bondowoso saat memberikan kuliah umum dalam acara martikulasi, Jum’at (27/09/2024).
Menurutnya, ajaran Islam telah mengajarkan kurikulum yang sangat maju dan jauh lebih unggul daripada pendidikan yang dikembangkan barat. Pihaknya juga menekankan satu kunci dalam membuka kurikulum tersebut adalah dengan membaca.
“Pada awal ayat yang diturunkan yakni Iqra’ bacalah, analisislah, simpulkanlah dan amalkanlah. Dan kalau bahasa dari ketua yayasan ada ilmu yang diamalkan dan ada amal yang diilmiahkan,” ujarnya.
Pihaknya menyinggung dengan banyaknya penelitian khususnya dari para mahasiswa di Indonesia yang hanya mengutip Al-Qur’an sebagai pelengkap dari rujukan, tidak sebagai dasar utama, lebih dalam bahwa Islam kaya akan berbagai macam hal, salah satunya adalah menajemen pendidikan. Pendidikan Islam sudah matang dan tinggal menemukan serta mengembangkannya saja.
“Kurikulum Islam sudah sangat kaya, bahkan dari Al-Qur’an banyak dapat dijadikan literasi rujukan apalagi di hadist, ijma’ qiyas serta kitab-kitab kuning yang telah ditulis oleh para ulama sekian lama. Tinggal kita temukan literasinya dan kembangkan, lalu bisa diterapkan,” ungkapnya.
Selain dengan pengembangan lewat budaya baca literasi Islami, Rektor IAI At-Taqwa tersebut menekankan adanya kurikulum langit yang dapat menjadi kesuksesan dalam segala hal. Kurikulum yang dimaksud adalah penekanan hubungan kepada Allah SWT. Melalui perbaikan diri dan memasrahkan segala hal kepada kekuatan yang di luar nalar manusia.
“Banyak hal yang di akal atau logika manusia, tapi jika itu kita pasrahkan kepada Allah SWT maka tidak ada yang tidak mungkin,” tegasnya.
Salah satu yang dijadikan penekanan di Yayasan At-Taqwa adalah dengan salah satunya melalui berpuasa, shalat hajat dan tahajut serta qiyamul lail melalui dzikir-dzikir bermunajat kepada Allah SWT.
Di penghujung ceramahnya, rektor mengaitkan tentang pendidikan Islam yang ditegaskan di dalam Islam tidak hanya sekadar dengan membaca literasi saja, namun menjadi penguatnya adalah mengaitkan hubungan kepada Allah SWT.
“Kurikulum Islam lebih unggul karena dibantu oleh Allah SWT, seperti dengan istikharah kita akan menemukan jawaban, karena percuma dengan berbagai gelar namun kemampuan kita masih terbatas sebagai manusia dan sia-sia jika tanpa adanya ridha Allah SWT,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
2
Khutbah Jumat: Ciri Orang Merugi dalam Beragama ala Rasulullah
3
Ma'had Aly Denanyar Gelar Kuliah Umum Perkuat Literasi Politik Santri
4
Ustadz Untung, Guru Madrasah dengan Keterbatasan Fisik Terima Penghargaan Tingkat Nasional
5
Konfercab XIV, KH Salim Azhar dan Sahrul Munir Pimpin PCNU Lamongan 2025-2030
6
KH Muhammad Anwari Ismail, Ulama Pejuang Pendidikan dan NU
Terkini
Lihat Semua