Banyuwangi, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi menggelar sosialisasi percepatan tanah wakaf bertajuk ‘Sambung Hati PCNU Banyuwangi dan Kepala Desa se-Banyuwangi’. Kegiatan dipusatkan di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Jum’at (29/10).
Kegiatan yang menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi dihadiri 198 kepala desa se-Banyuwangi. Mereka terdiri dari, Asosiasi Kepala Desaa Kabupaten Banyuwangi (Askab), Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), dan Forum Kepala Desa Banyuwangi.
Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini menyampaikan harapan agar kepala desa dari lintas komunitas tersebut rukun dan kompak. Karena menurutnya, meski berbeda-beda komunitas atau kelompok pada dasarnya tetap satu tujuan.
“Saya harap Ketua Askab, Papdesi dan Forum Kepala Desa Banyuwangi mempelopori hal ini. Karena perbedaan wadah tersebut layaknya bermadzhab, berbeda cara tapi satu tujuan,” ujar Gus Makki, sapaan akrabnya.
Tujuan tersebut ialah untuk mencapai satu titik yang sama, yakni berproses di pemerintahan tingkat desa serta mencari jalan demi kesejahteraan masyarakat desa.
“Atas dasar tersebut, semua komunitas ini saya jadikan satu nama komunitas, yakni Forum Kepala Desa Nahdliyin,” tegasnya.
Gus Makki kemudian menyampaikan, bahwa pihaknya akan ada kerja sama dengan BPN dan Kemenag Banyuwangi perihal percepatan sertifikasi tanah wakaf. Pihaknya mengaku sudah membentuk tim satgas dan menggerakkan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk bersinergi bersama.
"Kita NU sudah membentuk satgas percepatan sertifikat tanah wakaf, dan nanti di setiap MWCNU juga kami instruksikan untuk membantu program ini agar berjalan lancar," tambahnya.
Menurut Gus Makki, direncanakan pada Februari 2022 mendatang, PCNU Banyuwangi menargetkan akan membantu percepatan 1926 sertifikat tanah wakaf.
Penyampaian tersebut didukung penuh oleh Kepala BPN Banyuwangi, Budiono. Bahkan, ia menargetkan pengesahan sertifikat tanah dalam kurun waktu dua tahun tembus hingga 2.500 sertifikat.
"Kalau NU punya target 1926, maka kami menargetkan 2.500 sertifikat selama dua tahun. Nantinya akan ada sosialisasi terlebih dahulu, agar tidak ada lagi permasalahan di kemudian hari," kata Budiono.
