• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Tangkal Pemahaman Radikal, Lakpesdam NU di Probolinggo Gelar Safari

Tangkal Pemahaman Radikal, Lakpesdam NU di Probolinggo Gelar Safari
Lakpesdam Goes to School dengan tajuk Pengenalan Islam Wasathiyah digelar di sejumlah madrasah, sekolah dan pesantren di kawasan Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Istimewa)
Lakpesdam Goes to School dengan tajuk Pengenalan Islam Wasathiyah digelar di sejumlah madrasah, sekolah dan pesantren di kawasan Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Istimewa)

Probolinggo, NU Online Jatim

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (Lakpesdam) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Paiton, Kabupaten Probolinggo mengadakan safari ke sejumlah madrasah, sekolah hingga pesantren. Kegiatan dikemas dalam Lakpesdam Goes to School dengan tajuk Pengenalan Islam Wasathiyah.

 

“Pelaksanaan kegiatan ini tengah memasuki tahun kedua sejak awal diadakan pada tahun 2021,” kata Ponirin Mika selaku Ketua Lakpesdam MWCNU Paiton beberapa waktu berselang.


Kegiatan ini tidak lepas dari tujuan serempak menyongsong kesuksesan roadmap program Kementerian Agama RI dalam rangka penguatan Islam wasathiyah di masyarakat.


"Program ini terus digencarkan, bahkan ditargetkan pada tahun 2024 Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai negara berperspektif moderasi beragama dari berbagai capaian indeks kerukunan antar beragama. Hal ini perlu disokong," tegasnya.


Dalam perjalanannya, ia melanjutkan, mendapatkan sejumlah pertanyaan dari siswa berkait dengan paham keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat.


"Ada siswa yang mengkritik tentang adanya maulid Nabi, ziarah kubur merupakan perbuatan syirik, dan banyak kegiatan keagamaan yang telah membudaya di tengah masyarakat mulai dibid'ah-bid'ahkan bahkan disyirikkan," ungkapnya.


Hal itu memberikan dorongan agar Lakpesdam MWCNU Paiton tidak hanya mengadakan kegiatan seremonial yang kurang menyentuh kondisi masyarakat atau akar rumput.


"Kali ini kita telah memulai kembali kegiatan Lakpesdam Goes to School. Perdana di MTs Azzainiyah 1 dan sekarang di Pondok Pesantren Darul Hikmah Randutatah," jelasnya.


Dalam paparannya, Ponirin mengingatkan pentingnya meneladani Rasulullah sebagai potret manusia ideal. Nabi terakhir ini, ungkapnya, dalam melaksanakan ajaran agama tidak berlebihan. Dirinya pun menyampaikan sebuah cerita tentang sahabat yang datang kepada Nabi dan menyampaikan bahwa dirinya telah melaksanakan ajaran agama dengan baik. Ia puasa tanpa berbuka, dan tidak menikah dengan alasan takut ibadahnya terganggu.


"Nabi mengatakan, aku ini adalah manusia yang terbaik. Tapi aku makan, tidur dan kawin. Kisah itu merepresentasikan posisi Islam berada pada golongan ekstrem kanan, dan wasathiyah yang kita pelajari sebagaimana dicontohkan Nabi, membelah jalur tengah akidah di antara Islam garis kanan dan garis kiri," jelasnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah, Kiai Maryo menyambut baik kegiatan Lakpesdam MWCNU Paiton di pesantrennya. Menurutnya, keberadaan lingkungan sekitar pesantren yang diasuhnya telah merasakan banyak keragaman golongan dalam Islam yang bisa berimplikasi pada terpecahnya peradaban.


"Sudah saatnya kader-kader NU melebur di masyarakat, menjadi tameng dan pahlawan di level akar rakyat dari guncangan beragam golongan yang berusaha mendiskreditkan kesucian Islam," ungkapnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru