Pasuruan, NU Online Jatim
Tim Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kota Pasuruan terjun langsung ke lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Selain membantu penanganan pasca-bencana, mereka juga membawa bantuan untuk para korban.
Kepedulian untuk korban bencana tersebut juga ditunjukkan elemen NU di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Di bawah komando pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Babadan, aktivis badan otonom dan lembaga NU melakukan penggalangan donasi.
Dian Rahmadin Akbar, Ketua LPBINU Kota Pasuruan mengatakan, pihaknya memberikan dukungan baik fisik maupun non-fisik. "Kemudian support bantuan logistik kebutuhan sehari-hari para pengungsi, karena sampai sekarang korban masih membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," katanya.
Selain Akbar, tim LPBINU Kota Pasuruan lainnya yaitu Fajar Indirwan, Adi Suroso, M Iqbal, Zafio, Laifilmahroj, Aminurohman, Rizki Ramadan, Adi Supiyanto dan Gusti telah berangkat pada Ahad (05/12/2021). Mereka telah kemabli ke Kota Pasuruan, Kamis (09/12/2021).
Dalam penyaluran batuan korban bencana erupsi tersebut, mereka menggunakan akomodasi kendaraan 3 mobil. "Kebutuhan selama melaksanakan kegiatan tersebut secara oprasional kita bawa uang saku sendiri dan disupport para donatur PCNU Kota Pasuruan," ujarnya.
"Kebutuhan yang dibutuhkan saat ini untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru salep, obat luka, susu, makanan saji, tikar, kebutuhan bayi dan selimut," tandas Akbar.
MWCNU di Pasuruan Bergerak
Sementara itu, para aktivis Banom di bawah naungan MWCNU Babadan, Kabupaten Ponorogo melakukan hal yang sama melalui program Peduli Korban Erupsi Semeru.
Mereka turun ke jalan menggalang donasi di perempatan Terminal Seloaji, Ponorogo. Hal ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalangan donasi secara "door to door" oleh kader pengurus ranting di seluruh desa se-Kecamatan Babadan.
"Program kepedulian semacam ini bukan sekedar bertujuan berbagi kepada sesama yang membutuhkan, namun yang lebih penting adalah membuat semacam ruang gema agar semangat berbagi kian membudaya dan memberi pengaruh baik di masyarakat," kata Ketua panitia, Suyadi.
Kontributor: Winda Badiatul Jamilah (Kota Pasuruan), Zen Muhammad (Ponorogo)
Editor: Romza
