• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Tapal Kuda

Wujudkan Kemandirian Finansial Sejak Muda, Ini Kisah Pemilik Kedai Siomay

Wujudkan Kemandirian Finansial Sejak Muda, Ini Kisah Pemilik Kedai Siomay
Ujang, pemilik kedai Siomay Bandung Yes saat mempromosikan produknya. (Foto: NOJ/Diana)
Ujang, pemilik kedai Siomay Bandung Yes saat mempromosikan produknya. (Foto: NOJ/Diana)

Pasuruan, NU Online Jatim

Mencapai kemandirian finansial merupakan salah satu cita-cita kebanyakan orang terutama kaum milenial. Banyak ditemui sekarang, pelaku ekonomi berasal dari kawula muda yang bahkan masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. Salah satunya adalah Nurul Hidayatullah.

 

Di tengah kesibukannya mempersiapkan pendidikan lanjutan di Sakarya University Turki, ia bersama tim mendirikan kedai kuliner. Tepat di bulan Oktober lalu, kedai miliknya resmi dibuka dengan dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Pasuruan (PCNU), Gus Muhammad Nailurrochman yang tak lain merupakan guru dari sang pemilik kedai.     

 

Ujang, begitu ia biasa dipanggil mengaku bahwa niat awal mendirikan usaha bidang kuliner adalah menaikkan eksistensi makanan khas Indonesia agar tidak kalah saing dengan brand luar negeri. Selain itu, ia juga berkeinginan untuk mengajak para pengusaha mikro agar dapat bangkit di tengah pandemi Covid-19.

 

“Saya ingin mempopulerkan makanan khas Indonesia yakni siomay agar tidak kalah eksis dengan makanan luar negeri yang sedang trend di Indonesia,” tutur alumni Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan ini pada reporter NU Online Jatim.

 

Ia bersama tim dengan sigap menentukan konsep kedai yang nyaman. Dipilihnya tema klasik namun tetap elegan dan modern karena sebanyak 70 persen target pemasarannya adalah kalangan muda dengan kisaran usia 15-24 tahun.

 

“Namanya Siomay Bandung Yes,” tegas Ujang.

 

Bagi Ujang, kuliah dan berwirausaha merupakan dua kesibukan yang sama pentingnya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan belajar di negeri orang dengan beasiswa, ia akhirnya memutuskan untuk mengerahkan beberapa pihak dalam membantu usahanya. Dikatakannya terdapat tiga tim penting yang menjadi lakon dari usaha ini.

 

“Ada tim pegawai toko, tim marketing, sampai tim branding yang profesional. Oleh karena itu, saya bisa membagi waktu untuk keduanya (kuliah dan berwirausaha),” ungkap putra kedua dari dua orang bersaudara itu.

 

Ujang yakin orang-orang yang telah dipilih memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan perekonomian di Indonesia.

 

“Mereka bagian dari keluarga dan saya yakin kita punya cita-cita yang sama demi perekonomian Indonesia yang lebih baik,” tambah Ujang.

 

Serasi dengan konsep toko, dipilihlah model baju pegawai dengan warna coklat tua dan logo di bagian dada serta semboyan kedai “Karaos Laukna Karaos Lezatna” yang merupakan bahasa Bandung.

 

Kedai berumur dua bulan yang berlokasi di Jl Bendungan, Sukun, Kota Malang tersebut diharapkan dapat berkembang pesat.

 

"Omzet tersebut nantinya akan menjadi modal finansialnya untuk membuka sebuah yayasan," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru