• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tokoh

Mengenal KH Azizi Hasbullah yang Selamat dari Kecelakaan di Tol Cipali

Mengenal KH Azizi Hasbullah yang Selamat dari Kecelakaan di Tol Cipali
KH Azizi Hasbulah dikenal sebagai kiai yang mempersembahkan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. (Foto: NOJ/NU Network)
KH Azizi Hasbulah dikenal sebagai kiai yang mempersembahkan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. (Foto: NOJ/NU Network)

Surabaya, NU Online Jatim

Seperti diwartakan media ini, bahwa Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Azizi Hasbullah mengalami kecelakaan di KM 142 Jalan Tol Cipali, Jawa Barat, Sabtu (06/05/2023). Kabar tersebut disampaikan anggota Himpunan Santri Lirboyo (Himasal) Kediri, Muhammad Wildan Habibi.

 

"Di grup WhatsApp Himasal seluruh Indonesia ramai KH Azizi beserta rombongan kecelakaan di Tol Cipali, semoga beliau panjang umur," katanya kepada NU Online Jatim.

 

Saat kejadian, Kiai Azizi satu mobil bersama Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek, KH Zahro Wardi. Keduanya hendak menuju kegiatan Halaqah Fikih Peradaban dan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 2 Purwakarta, Jawa Barat.


Anggota Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU Idris Masudi menyampaikan bahwa Kiai Azizi dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung dari Rumah Sakit Cideres, Majalengka, Jawa Barat. Pasalnya, Pengasuh Pondok Pesantren Barran, Selopuro, Blitar, Jawa Timur itu diketahui mengalami cedera patah tulang iga dan kaki kanan.  

 

“Kondisi Kiai Azizi sadar. Dirujuk ke Hasan Sadikin karena patah tulang iga nomor 3,4,5,6 & kaki kanan. Selain juga karena fasilitas di RA Cideres tidak lengkap untuk menangani beliau,” kata Idris kepada NU Online.


Sementara itu, Kiai Zahro sendiri mengalami gangguan pernafasan karena bantingan stir yang cukup keras. Meskipun demikian, saat ini kondisinya sudah cukup membaik dan tinggal pemulihan. “Trs klo Pak Zahro tinggal pemulihan,” katanya.


Mengenal Sosok Kiai Azizi

Dilansir aswajamuda.com, Kiai Azizi adalah Pengasuh Pondok Pesantren Barran Selopuro, Blitar dan merupakan sosok ahli fikih Nusantara yang inspiratif. Tabahhur atau kedalaman penguasanya atas ilmu-ilmu syariat yakni fikih, ushul fikih, akidah, tasawuf dan lainnya mendapatkan apresiasi luas dari kiai-kiai lain, bahkan di kalangan para masyayikh di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.


Sosoknya dikenal terbuka, tegas dan lugas berdiskusi adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan NU, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa Madura, bahtsul masail syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, dan forum bahtsul masail PBNU.


Dengan demikian, membuat orang-orang yang terlibat tak dapat melupakan sosoknya, yang sangat kuat secara referensi dan kokoh dalam idrak atau analisis kasus-kasus kontemporer yakni waqi’ah haditsah.

 

Dirinya merupakan santri kinasih dari KH Ahmad Idris Marzuki Lirboyo dan mampu menyajikan materi berat dengan bahasa dan gaya bebas. Hal itu pula yang membuatnya penampilannya memukau banyak kalangan di forum resmi, sehingga enggan beranjak dari majelis meski sudah menghabiskan waktu berjam-jam. Apalagi bila forum sudah memasuki acara tanya jawab yang semakin mengeksplor keluasan ilmunya.


Kendati memiliki kapasitas yang demikian mumpuni, sosoknya low profil dan egaliter. Sehingga berbagai pihak tidak sungkan untuk istifadah, matur-matur dan bila perlu mengujikan ide-ide kepadanya. Sebagai musahhih dan perumus bahtsul masail, Kiai Azizi merupakan sosok sangat independen dalam pendapatnya sebagaimana tercermin dalam pandangannya di sela-sela diskusi.


Tim Ahli Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU juga tidak anti terhadap perbedaan, bahkan mengapresiasinya sebagai wujud kerahmatan Tuhan, sebagaimana dawuhnya bahtsul masail bersama kiai-kiai NU.


“Permasalahan fikih tak terlepas dari perbedaan pendapat, sebab dasarnya adalah dugaan kuat para ulama. Pendapat yang diduga (sebagai suatu hukum yang benar) menurut seorang ulama terkadang tidak diduga seperti itu oleh ulama yang lain, dan hukum fikih itu mengikuti dugaan ulama yang berijtihad. Apa yang diduganya sebagai suatu hukum maka hal itu merupakan hukum di sisi Allah. Andaikan diumpamakan ada kesalahan tanpa kesengajaan dari seorang ulama yang berijtihad, maka ia tetap mendapatkan satu pahala. Karenanya, pedomanilah pendapat kalian namun jangan kalian paksakan orang lain untuk mengamalkannya. Perbedaan (ulama dari) umat Muhammad Saw adalah Rahmat dari Tuhan, jangan anda ganti dengan menjadi azab, wallahu a’lam,” katanya.


Dalam sebuah kesempatan, dirinya menyatakan bahwa akan mempersembahkan seluruh hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Karenanya, beragam acara bahtsul masail selalu dihadiri sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan berbagi sejumlah kalangan.


“Hidupku itu untuk khidmah dan melayani ilmu,” tandasnya. 


Tokoh Terbaru