• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Kediri Raya

Abdul Aziz, Ketua LPNU Blitar Raih Anugerah Nuconomic 2022

Abdul Aziz, Ketua LPNU Blitar Raih Anugerah Nuconomic 2022
Abdul Aziz, Ketua LPNU Kabupaten Blitar saat menerima anugerah Nuconomic 2022. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Abdul Aziz, Ketua LPNU Kabupaten Blitar saat menerima anugerah Nuconomic 2022. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim
Abdul Aziz, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kabupaten Blitar memperoleh Anugerah Nuconomic 2022 kategori ‘Tokoh Penggerak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)’. Anugerah ini diberikan karena ia berhasil menggerakkan UMKM hingga bisa ekspor ke Hongkong. Berkat terobosannya di bidang ekspor tersebut, ia pernah meraih Juara 1 NU Jatim Award.


“Jujur, saya nggak mengerti bagaimana prosesnya. Dari dulu saya jalani saja apa adanya tidak pernah berharap mendapatkan apresiasi semacam ini. Apa yang kami lakukan bersama rekan-rekan IPNU melakukan program terobosan dengan berbagai program inovatif tentu melalui banyak cobaan,” ungkapnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Selasa (20/12/2022).


Kang Aziz, sapaan akrabnya, menjelaskan prosesnya masih dalam taraf konsep bisnis untuk pengembangan ekonomi Nahdliyin. Tugasnya menggugah kesadaran Nahdliyin agar menyadari potensi besar warga NU khususnya yang ada di desa atau ranting. Bukan sekadar sebagai objek pasar, namun bisa menggerakkan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja. Bukan sebagai perpanjangan tangan dari pemodal besar.


“Kami berterima kasih kepada LPNU Jatim yang sudah memberikan apresiasi kepada kami dengan memberikan award kepada PC LPNU Kabupaten Blitar dan saya pribadi sebagai penggerak UKM. Tentu tanpa bimbingan dan kepercayaan PCNU Kabupaten Blitar tidak akan bisa tercapai. Peran PCNU sangat besar, khususnya peran Dr Arif Faizin sebagai Ketua yang membidangi LPNU Kabupaten Blitar,” katanya.


Pria kelahiran Blitar, 2 Agustus 1973 itu menuturkan, warga NU harus kuat secara ekonomi, khususnya di akar rumput. Hal ini perjuangan yang tidak mudah dan membutuhkan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Kerja besar ini harus melakukan dengan menerapkan ‘Superteam’ bukan gaya ‘Superman’.


Menurutnya, NU harus hadir terdepan sebagai panglima gerakan ekonomi akar rumput. Karena itulah yang dirumuskan dan didirikan oleh para muassis Nahdlatul Ulama. Ulama sebagai motivator dan muharrik ekonomi desa.


“Ingat, sebelum NU didirikan yang berdiri dulu adalah Nahdlatul Tujjar dan Tasywirul Afkar,” tegas Kang Aziz.


Putra dari Almarhum Kiai Nurhanifan ini menjelaskan, banyak potensi untuk ekonomi warga Nahdliyin, seperti Program Jajan Lebaran yang potensinya sangat besar. Jika dijalankan sudah bisa menggerakkan ekonomi Nahdliyin di setiap ranting NU.


“Di Kabupaten Blitar ini saja kebutuhan jajan lebaran sekitar 500 miliar. Kalau dikelola dengan baik akan menjadi gerakan ekonomi berbasis ranting. Selain itu, Program WiraNu (Wirausaha UKM NU), KonbisNU (Konsultasi dan Kontak Bisnis NU), Program Ekspor retail dengan menggandeng Toko Indonesia Chandra. Tentu akan berkembang lebih banyak lagi. Barusan LPNU Kabupaten Blitar kerjasama dengan Kadin Jatim yang dikomandani Mas Adik dan Mas Didin Mochamad Saifudin melaksanakan terobosan membuka pasar di Riyadh bersama Pemprov Jatim,” ungkapnya.


Kang Aziz mengaku, sejak tahun 1995 dirinya sudah terlihat aktif melakukan kegiatan pendampingan menemani pelaku UKM  di Tulungagung. Saat itu, ia bersama Fathon Afgan, Hadi Gayatri, Munib Huda (asisten pribadi Gus Dur) dengan mentor Adil Amrullah (Adik Cak Nun) mendirikan Yayasan Apik atau Asosiasi Pengusaha Industri Kecil, yang berkantor di Jalan Dr Soetomo, Tulungagung.


“Kala itu saya mendampingi teman-taman pelaku home industri marmer campurdarat, UKM Ngunut, dan pengrajin kayu daerah Simo, menekankan bagaimana inovasi terhadap produk menjadi lebih bernilai,” katanya.


Saat krisis ekonomi tahun 1998, Kang Aziz bekhidmat di Pengurus Pusat Rabithah Masjid Islamiah (PP RMI) sebagai koordinator program Agroforestry di pesantren wilayah Jawa dan Sumatera. Hal itu agar hutan bermanfaat bagi masyarakat melalui pesantren sebagai penggerak. Selain itu juga aktif di Yayasan LPSP atau Lembaga Pengembangan Sumber Daya Pesantren, yang bergerak dalam bidang pengembangan ekonomi pesantren.


Selain aktif menjadi Ketua LPNU masa khidmat 2017-2022, ia juga aktif sebagai Wakil Ketua Dekopinda Kabupaten Blitar, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur bidang Pangan, Ketua DPC PPP Kabupaten Blitar, dan masih banyak lagi kegiatan ekonomi desa.


Ia juga memiliki usaha Toko Mesin Usaha Hokindo Jaya yang bergerak dalam bidang usaha mesin inovatif teknologi desa. Pada tahun 2012 menulis buku tentang business plan sayur modern yang diterbitkan di Hongkong sebagai buku inspiratif untuk pekerja migran Hongkong.


Di bawah pimpinannya, LPNU Blitar juga aktif menjalin kerja sama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia di Singapura yang diketuai oleh Mr Stephanus. Salah satu kegiatannya menyelenggarakan pelatihan entrepreneur di Singapura untuk warga NU yang saat ini bekerja di Singapura.


“Hal itu dilakukan agar ketika pulang tak lagi menjadi buruh, namun akan menjadi pengusaha yang membuka lapangan kerja di desanya masing-masing,” pungkasnya.


Kediri Raya Terbaru