• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Kediri Raya

Ada Menparekraf, Pesantren di Blitar Ulas Potensi Santri bagi Ekonomi Kreatif

Ada Menparekraf, Pesantren di Blitar Ulas Potensi Santri bagi Ekonomi Kreatif
KH Asmawi Mahfudz, Pengasuh Pesantren Terpadu Al-Kamal Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
KH Asmawi Mahfudz, Pengasuh Pesantren Terpadu Al-Kamal Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal Blitar menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Hal ini dalam rangka kuliah umum dan sharing sesion untuk peningkatan kemampuan entrepreneur pariwisata dan ekonomi kreatif. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Olahraga (GOR) Pesantren Terpadu Al-Kamal, Kunir, Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (29/06/2022).


Pengasuh Pesantren Terpadu Al-Kamal, KH Asmawi Mahfudz menyampaikan apresiasinya kepada Menparekraf atas kunjungannya dalam rangka memberikan pengetahuan baru untuk para santri serta alumni, utamanya dalam hal pariwisata dan ekonomi kreatif.


"Apalagi meskipun kami berada di desa, tetapi Pesantren Terpadu Al-Kamal merupakan salah satu Islamic Center-nya Kabupaten Blitar," ungkap Kiai Asmawi.


Ia menambahkan, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk menyinergikan program pemerintah, utamanya Kementerian Parekraf dengan para santri dan alumni. Menurutnya, sebagai pesantren yang berada di tengah lembaga pendidikan, banyak potensi kreativitas santri serta alumni yang dapat diberdayakan.


"Apalagi dengan adanya lembaga pendidikan yang mendukung, seperti Sekolah Menengah Keterampilan (SMK) berbasis pesantren, Madrasah Aliyah berbasis skill dan keterampilan, serta berbagai usaha ekonomi kreatif dari alumni," imbuh kiai yang juga Fungsionaris Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blitar.


Disebutkan, kunjungan Kementerian Parekraf ini juga sebagai momentum untuk mengenang kembali perjuangan para pendiri Pesantren Terpadu Al-Kamal, salah satunya KH Thohir Wijaya. Mengingat, Kiai Thohir merupakan kiai kharismatik serta penasihat kepresidenan pada masa Presiden Soeharto.


"Dulu, semasa Kiai Thohir masih berjuang di Jakarta, banyak sekali tokoh dan para menteri yang berkunjung ke Pesantren Terpadu Al-Kamal, dan itu hampir setiap dua bulan sekali," katanya.


Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena Kiai Thohir Wijaya merupakan salah satu santri Pesantren Lirboyo generasi awal yang dibimbing langsung oleh Mbah Manab atau KH Abdul Karim, muassis Pesantren Lirboyo.


Menurut cerita dari KH Maimoen Zubair, pada saat itu Kiai Thohir muda merupakan santri yang paling menonjol dan menjadi panutan karena cekatan, alim, dan menguasai berbagai Bahasa. Sehingga ia menjadi orang kepercayaan Kiai Abdul Karim untuk menangani urusan dan berbagai hal dengan Jepang.


"Jadi, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa sebenarnya di Blitar terdapat dua tokoh perjuangan nasional, yaitu Soekarno dan Kiai Thohir Wijaya," jelas dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung itu.


Dirinya berharap, setelah adanya kegiatan ini para santri sekaligus alumni dapat mengembangkan potensinya sehingga mampu berkontribusi untuk memajukan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kalangan santri.


Diketahui, kegiatan ini juga dihadiri oleh segenap jajaran Kementerian Parekraf, Pemerintah Kabupaten Blitar, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta seluruh pengasuh pesantren di Kabupaten Blitar, Kediri dan Tulungagung.


Kediri Raya Terbaru