• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Kediri Raya

Gus Yahya: Fiqih Peradaban Cari Jalan Keluar Ketegangan Realitas Dunia

Gus Yahya: Fiqih Peradaban Cari Jalan Keluar Ketegangan Realitas Dunia
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NOJ/ MR)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NOJ/ MR)

Kediri, NU Online Jatim

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut serial halaqah fiqih peradaban yang digelar di ratusan titik memiliki misi besar. Salah satunya untuk mencari jalan keluar terhadap ketegangan dunia yang pernah terjadi.


"Ada satu masalah besar yang sebetulnya telah bertahun-tahun kita menggelutinya, tetapi tidak kunjung mendapatkan jalan keluar. Yaitu masalah ketegangan antara realitas kehidupan dalam konteks sosial politik, baik secara domestik di dalam negeri maupun internasional," ungkapnya saat gelaran Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Sabtu (21/01/2023).


Menurut Gus Yahya, selama ini baik Indonesia mapun internasional belum kunjung menemukan jalan keluar dan menyelesaikan masalah secara tuntas terkait hal itu. Sebab, banyak disibukkan dengan pembicaraan tentang radikalisme dan terorisme.

 
“Saat ini masih banyak orang berpikir bahwa isu radikalisme dan terorisme ini adalah masalah yang baru-baru ini saja yang dialami,” ungkap Pengasuh di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang ini.


Padahal, menurut Gus Yahya, hal tersebut bukan masalah baru bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, masalah terorisme sudah sejak lama pasca merdeka berhadapan dengan  Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia.


“Nah, kalau kita pikirkan dengan lebih teliti dan lebih jujur, sebetulnya memang ada ketegangan antara realitas kehidupan sekarang kita alami dengan wawasan keagamaan yang kita miliki selama ini,” terangnya.


Gus Yahya menyebutkan, wacana Islam yang moderat hari ini terlalu mengambang. Karena, berbicara tentang Islam sebagai agama yang menyuarakan perdamaian, padahal sedari awal Islam telah menyerukan rahmah dan sebagainya.


“Supaya kita ini menjalani hidup untuk membangun perdamaian ini jelas landasannya syar'iyah, bukan hanya seruan-seruan normatif yang abstrak. Tetapi jelas-jelas ada wawasan yang didasarkan pada pandangan syar'iyah yang jelas, atau pandangan fiqih yang jelas tentang ini,” ulasnya.


Dirinya pun menggaris bawahi bila sebetulnya kecenderungan terlibat dalam konflik melawan kelompok manapun yang dianggap berbeda itu bukan khas Islam. Karena menurutnya, kelompok yang terlibat konflik memiliki kecenderungan yang umum dan merata di semua sektor.


“Karena semua kelompok agama, tidak hanya Islam, juga agama lain, memang mengalami hal serupa,” tandasnya.


Kediri Raya Terbaru