Pransiska Anggraeni
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Wakil Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hodri Ariev mengajak santri untuk meningkatkan kecakapan dan kemartabatan dalam berliterasi.
Menurut Kiai Hodri, dalam belajar bukan perihal benar maupun salah, tetapi dilihat dari seberapa bermanfaatnya teknologi bagi generasi milenial.
"Kita ketahui bersama teknologi bisa mendorong batas-batas negara, bahkan bisa merongrong privasi seseorang," ujarnya saat sambutan dalam acara  Literasi Digital RMI PBNU dan Kominfo yang bertajuk 'Santri Harus Melek Digital' di Pondok Pesantren Al-Kamal, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jumat (22/07/2022).
Lebih lanjut, ia menekankan agar lebih peka dalam berliterasi, pasalnya di dunia digital ada empat sisi yang perlu diperhatikan. Yaitu meliputi adanya peluang, ancaman, manfaat serta mudlarat.
"Kuatnya fondasi pesantren di Indonesia menjadi benteng pertahanan sosial bagi santri," ungkapnya.
Oleh karenanya, santri harus mampu menjadi pioner literasi digital yang memberikan manfaat dalam aspek positif, dengan mengisi konten-konten islami.
"Jadikan akses internet sebagai pengantar pengetahuan saja, ilmu keseluruhan harus merujuk pada sumber sumber terpercaya. Merujuk pada sumber buku maupun guru," pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua