• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Kediri Raya

PMII Blitar Tegas Tolak Kampanye Hitam dan Hoaks di Pemilu 2024

PMII Blitar Tegas Tolak Kampanye Hitam dan Hoaks di Pemilu 2024
PC PMII Blitar Raya tegas menolak kampanye hitam dan hoaks di pemilu 2024. (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)
PC PMII Blitar Raya tegas menolak kampanye hitam dan hoaks di pemilu 2024. (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)

Blitar, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar Raya, Muhammad Mukhtarun Niam memberi sikap tegas menolak kampanye hitam dan berita hoaks yang kerap muncul pada musim pemilu di tengah masyarakat.

 

“Kami menolak segala bentuk kampanye hitam dan berita hoaks yang dapat merusak keutuhan informasi dan merugikan pihak-pihak yang terlibat, utamanya bagi masyarakat yang minim dalam kepekaan isu-isu strategis,” katanya saat konferensi pers di Sekretariat PMII Blitar, Dusun Sekardangan, Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (13/01/2023).

 

Ni'am menjelaskan, sebagai penggerak organisasi yang peduli terhadap masyarakat, konferensi pers maupun diskusi perihal isu-isu terkini penting dilakukan. Hal ini untuk memberikan pemahaman serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama melek informasi.

 

“Agar lebih bijak dalam menyaring informasi yang sesuai dengan fakta dan dapat meminimalisir adanya dugaan intervensi, sejumlah ancaman hingga terciptanya kegaduhan menjelang dan pasca pemilu 2024,” ucapnya.

 

“Kami berkomitmen untuk menjaga integritas informasi dan memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat, untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi, melakukan pengecekan fakta sebelum menyebarkan berita, agar tidak terjebak dalam perang informasi yang merugikan bersama,” imbuhnya.

 

Menurutnya, peran masyarakat dalam partisipasi politik cukup esensial dalam pesta demokrasi. Untuk itu, ada beberapa poin yang harus diperhatikan, di antaranya kompetisi jabatan, berpartisipasi dalam rangka andil atas kebijakan pemerintah, kemudian memberi ruang dalam kebebasan berpendapat.

 

Dirinya menerangkan, budaya kampanye pemilu saat ini jelas berbeda dengan budaya pemilu sebelumnya, antusiasme masyarakat dalam kampanye secara besar-besaran dan serentak sudah tidak ditemukan lagi.

 

Pasalnya, saat ini zamannya kampanye melalui media sosial. Disebutkan, keterbukaan dan transparansi media sosial memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai pemilu.

 

"Untuk itu kita harus menciptakan dan membangun budaya literasi digital yang sehat, menjadikan media kampanye yang cerdas dan bijak baik dari pihak kontestan maupun pendukung,” ungkapnya.

 

Pihaknya pun mengimbau, sebelum generasi muda berperan, maka yang terpenting adalah harus memahami terlebih dahulu problematika demografi yang ada di indonesia. Dengan demikian masyarakat tidak mudah terjebak dengan isu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

 

“Sehingga ke depannya dapat mewujudkan pemilu yang sehat, adil, dan berintegritas,” tutur Ni’am.

 

Ia mengatakan, generasi muda dalam melakukan sejumlah hal dalam agar tidak mudah terpengaruh oleh kampanye hitam atau black campaign dalam pemilu 2024. Di antaranya, mencermati sumber informasi dari media yang memiliki kredibilitas.

 

Di samping itu, juga dapat melakukan validasi informasi data dengan memperhatikan dan membandingkan antara data asli dengan data manipulative, serta mencermati data agar terhindar dari isu atau rumor yang dapat merugikan kelompok tertentu.

 

“Semoga dengan ini dapat memberikan stimulus terhadap generasi muda khususnya masyarakat penikmat media sosial, agar lebih bijak dan cermat dalam menyikapi propaganda politik jelang pemilu 2024,” pungkasnya.


Kediri Raya Terbaru