• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Keislaman

Benarkah Menghadiri Resepsi Pernikahan itu Hukumnya Wajib?

Benarkah Menghadiri Resepsi Pernikahan itu Hukumnya Wajib?
Suasana resepsi pernikahan di pesantren (Foto:NOJ/karomi)
Suasana resepsi pernikahan di pesantren (Foto:NOJ/karomi)

Salah satu kiat menjaga kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat adalah berbuat baik, menolong, membantu, dan memenuhi undangan hajatan. Terlebih undangan itu adalah walimah. Istilah walimah dalam literatur keislaman identik dengan perayaan jamuan makanan. Macam-macam walimah sendiri ada walimah urs (perayaan pernikahan, resepsi), walimah khitan, tasyakur, dll.


Namun persoalan mengemuka apabila pihak yang diundang berhalangan (udzur) untuk menghadiri walimah ‘urs, sehingga ia bingung untuk menentukan sikapnya. Terlebih walimah ‘urs (pesta pernikahan) yang dipahami oleh sebagian masyarakat hukumnya wajib (fardu ain) untuk menghadiri. Hal ini berdasarkan hadis:


عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى وَلِيمَةِ عُرْسٍ، فَلْيُجِبْ


Artinya: Diriwayatkan dari Ibn Umar, sesungguhnya Rasulullah bersabda: Apabila salah seorang di antara kalian diundang menghadiri acara walimah ‘urs, maka hendaklah mendatanginya. (HR. Muslim, 2/1053)


Sedangkan dalam Sahih Bukhari tertulis:


إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا


Artinya: Apabila salah satu dari kalian diundang menghadiri walimah, maka datangilah (HR. Bukhari)


Sebagian ulama berbeda pendapat terkait status hukum menghadiri walimah ‘urs. Dalam syarah Muslim karya Nawawi 9/570 dijelaskan:


قوله صلى الله عليه وسلم: إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها فيه الأمر بحضورها ولا خلاف في أنه مأمور به، ولكن هل هو أمر إيجاب أو ندب؟ فيه خلاف الأصح في مذهبنا أنه فرض عين على كل من دعي لكن يسقط بأعذار سنذكرها إن شاء الله تعالى


Artinya: Sabda Rasulullah yang berbunyi “apabila salah satu dari kalian diundang walimah, maka datangilah” itu mengandung perintah untuk menghadirinya dan para ulama tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini, hanya saja pertanyaannya, apakah perintah wajib atau sunnah?, terdapat perbedaan pendapat, namun yang paling sahih dalam madzhab Syafi’i adalah wajib (fardu ain) menghadirinya bagi orang yang diundang, akan tetapi wajib disini akan gugur sebab adanya udzur.


والثاني أنه فرض كفاية . والثالث مندوب . هذا مذهبنا في وليمة العرس ، وأما غيرها ففيها وجهان لأصحابنا : أحدهما أنها كوليمة العرس ، والثاني أن الإجابة إليها ندب ، وإن كانت في العرس واجبة . ونقل القاضي اتفاق العلماء على وجوب الإجابة في وليمة العرس . قال : واختلفوا فيما سواها


Pendapat kedua, fardhu kifayah, pendapat ketiga, sunnah. Ini adalah pendapat mazhab Syafi’i terkait walimah ‘urs. Adapun menghadiri selain walimah ‘urs (seperti walimah khitan, tasayakur, dst) ada dua pendapat: pertama, hukumnya wajib menghadiri seperti halnya menghadiri walimah ‘urs, kedua, hukumnya sunnah menghadiri. Meski demikian Imam Al-Qadhi sependapat dengan kesepakatan para ulama atas wajibnya menghadiri walimah ‘urs. Beliau berkata: perbedaan pendapat itu terkait selain walimah ‘urs.


Karena itu, Syekh Zakariya Al-Ansari menyatakan wajib untuk menghadiri walimah ‘urs:


والإجابة لعرس فرض عين ولغيره سنة   


Artinya: Menghadiri undangan walimah pernikahan adalah fardu ‘ain, sedangkan menghadiri undangan walimah yang lain adalah sunah. (Syekh Zakaria al-Anshari, Fath al-Wahab, juz 2, halaman: 104)


Dari keterangan di atas, kemudian oleh para ulama madzhab Syafi’i dijadikan pijakan dalam mengambil sebuah kesimpulan hukum, bahwa menghadiri walimah ‘urs itu ada yang berpendapat hukumnya wajib, fadhu kifayah, sunnah. Namun pendapat paling sahih dalam madzhab Syafi'i berpendapat wajib. Sebagaimana dalam syarah Muslim karya Nawawi 9/234 menyebutkan:


قَدْ يَحْتَجُّ بِهِ مَنْ يَخُصُّ وُجُوبَ الْإِجَابَةِ بِوَلِيمَةِ الْعُرْسِ
 

Artinya: Sebagian ulama berhujah menggunakan dalil ini tentang wajibnya hadir walimah 'urs / perayaan pernikahan.


Sedangkan penjelasan hadis ini dalam kitab Manarul Qari 4/119 adalah sebagai berikut:


معنى الحديث: يقول صلى الله عليه وسلم إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها  أي إذا دعاه أحد المسلمين إلى طعام عرس فليجب دعوته كما جاء عن ابن عمر رضي الله عنهما  إذا دعي أحدكم إلى وليمة عرس فليجب  أخرجه مسلم
فقه الحديث: دل هذا الحديث على وجوب إجابة الدعوة لوليمة العرس خاصة


Artinya: Makna hadis di atas adalah apabila salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri walimah urs, maka hadirilah undangannya berdasarkan hadis riwayat Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda ‘apabila kalian diundang menghadiri walimah urs, maka datangilah’. Pemahaman hadis ini adalah kewajiban menghadiri undangan walimah itu khusus walimah ‘urs saja. 


Oleh karena itu, hukum menghadiri walimah memiliki perbedaan pendapat, khusus walimah ‘urs (perayaan pernikahan) dalam perspektif mazhab Syafi’i itu hukumnya wajib ain, fardhu kifayah, sunnah. Namun pendapat paling sahih dan disepakati mayoritas ulama mazhab Syafi’i hukumnya adalah wajib menghadiri walimah ‘urs, kecuali memang ada udzur yang sebaiknya disampaikan kepada pihak pengundang atau sohibul hajat.


Editor:

Keislaman Terbaru