• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Berada di Bulan Dzulhijjah, Sempatkan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Berada di Bulan Dzulhijjah, Sempatkan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa sunah yang disarankan saat bulan Dzulhijjah adalah Arafah dan Tarwiyah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Puasa sunah yang disarankan saat bulan Dzulhijjah adalah Arafah dan Tarwiyah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Saat ini umat Islam telah berada di bulan Dzulhijjah, salah satu bulan yang demikian istimewa. Dan sejumlah ibadah demikian disarankan saat telah berada di bulan Dzulhijjah ini.


Perlu diketahui bahwa puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.  


Keutamaan puasa Arafah ini bisa disimak antara lain dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:  

 

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

 

Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa 2 tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).  

 

Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa 1 tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) 2 tahun. Dikatakan hadits ini dhaif (kurang kuat riwayatnya), tapi para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a’mal atau untuk memperoleh keutamaan, dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum.  

 

Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah waktu yang istimewa. Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

 

   ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

 

Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)  

 

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci. Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia, maka umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat. Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.  


Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.  

 

Artikel diambil dariPuasa Tarwiyah dan Arafah

 

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama 70 tahun. (HR Bukhari Muslim). 


Keislaman Terbaru