• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Berapa Jumlah Shalawat yang Dianjurkan untuk Dibaca dalam Sehari?

Berapa Jumlah Shalawat yang Dianjurkan untuk Dibaca dalam Sehari?
Dianjurkan memperbanyak bacaan shalawat. (Foto: NOJ/.bsimaslahat.org)
Dianjurkan memperbanyak bacaan shalawat. (Foto: NOJ/.bsimaslahat.org)

Membaca shalat dalam jumlah banyak adalah di antara rutinitas harian allahu yarham Nyai Hj Shofiyah Umar, sesepuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, Jawa Tengah. Dirinya akan merasa sedih kalau pada hari tertentu ternyata belum membaca shalawat dalam jumlah yang demikian banyak. Katanya malu kepada Nabi Muhammad SAW.


Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah kesempatan. Tampak Nyai Hj Shofiyah Umar terlihat murung, seperti ada yang menyuntuki pikirannya. Dan tidak tega dengan kondisi tersebut, seorang santri yang dekat dengannya sempat menanyakan ada apa gerangan yang menjadikan tampak murung di pagi hari.


Dengan suara pelan dan raut wajah yang murung, Nyai Hj Shofiyah Umar menjawab: “Aku malu. Sudah jam setengah delapan pagi tapi aku baru membaca shalawat delapan ribu lima ratus kali. Aku malu sama Rasulullah."


Demikianlah Nyai Shofiyah Umar. Setiap harinya tak kurang dari lima belas ribu kali beliau bershalawat kepada Rasulullah Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasalam. Hingga bila dirasa hari telah siang namun juga dirasa shalawat yang dibaca belum seberapa, maka akan gundah, merasa malu terhadap Rasulullah.


Nyai Shofiyah Umar bukanlah satu-satunya orang yang memperbanyak bacaan shalawat. Ada banyak orang salih di masa lalu yang berwirid dengan membaca puluhan ribu shalawat kepada Rasulullah. Di dalam kitab Afdlalus Shalawât ‘alâ Sayyidis Sâdât Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani menuturkan beberapa amalan yang dilakukan oleh para ulama zaman dahulu dalam bershalawat.


Syekh Nuruddin as-Syuni berwirid dengan membaca shalawat sebanyak 10.000 kali setiap harinya. Sementara Syekh Ahmad az-Zawawi membaca 40.000 shalawat setiap harinya. Kepada Syekh Nabhani beliau pernah mengatakan: “Thariqah kami adalah memperbanyak membaca shalawat sampai Rasulullah duduk bersama kami dalam keadaan terjaga dan kami mendampingi beliau sebagaimana para sahabat beliau. Kepada beliau kami menanyakan perihal urusan agama dan perihal berbagai hadits yang dianggap lemah oleh para ahli hadits, dan kami mengamalkan apa yang disampaikan Rasulullah perihal hadits-hadits dlaif tersebut. Bila itu semua tak terjadi pada kami, maka itu berarti kami bukan orang yang memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam." (Yusuf bin Ismail an-Nabhani, Afdlalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat, Jakarta, Darul Kutub Islamiyah, 2004, hal. 34).


 

Anjuran Membaca Shalawat

Apa yang dilakukan para tokoh di atas bukan tanpa dasar. Ada banyak sabda Rasulullah yang menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca shalawat. Sebagian sabda bahkan tidak hanya memberikan perintah, tapi juga menuturkan keutamaannya. An-Nabhani adalah salah satu ulama yang banyak berbicara tentang hadits-hadits shalawat. Di dalam kitabnya menuturkan beberapa sabda Rasulullah tentang shalawat di antaranya sebagai berikut:

 

 أكثروا من الصلاة علي فأن أول ما تسألون في القبر عني


Artinya: Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. Sesungguhnya yang pertama kali ditanyakan kepada kalian di kubur adalah tentang aku. 

 

 الصلاة علي نور يوم القيامة عند ظلمة الصراط فأكثروا من الصلاة علي

 

Artinya: Bershalawat kepadaku adalah cahaya di hari kiamat di saat gelapnya shirat. Maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku.

 

 من عسرت عليه حاجته فليكثر من الصلاة علي فانها تكشف الهموم والغموم والكروب وتكثر الأرزاق وتقضي الحوائج

 

Artinya: Barang siapa yang susah memenuhi hajatnya, maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. Karena sesungguhnya shalawat dapat menyingkap keresahan, kegundahan, dan kesempitan serta dapat memperbanyak rezeki dan menunaikan kebutuhan-kebutuhan.

 

ان أنجاكم يوم القيامة من أهوالها أكثركم علي صلاة في دار الدنيا 

 

Artinya: Orang yang paling selamat di antara kalian dari kedahsyatan hari kiamat adalah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku di antara kalian.

 

Masih banyak sabda Rasulullah yang menganjurkan umatnya untuk memperbanyak bacaan shalawat. Banyak pula ulama yang membahas perihal ini di dalam kitab-kitab karya mereka.

 

Jumlah Bacaan Shalawat

Pertanyaannya kemudian adalah berapa jumlah minimal seseorang dapat dikatakan telah memperbanyak bershalawat kepada Nabi?

 

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Imam Sya’rani di dalam kitabnya Kasyful Ghummah menuturkan bahwa sebagian ulama berpendapat bilangan minimal dalam memperbanyak shalawat kepada Nabi adalah 700 kali di tiap siang hari dan 700 kali di tiap malam hari. Sedangkan ulama lainnya mengatakan minimal 350 kali di waktu siang dan 350 kali di waktu malam. Sementara Syekh Abu Thalib Al-Makki di dalam kitab Qûtul Qulûb menyebutkan bahwa jumlah minimal dalam memperbanyak membaca shalawat adalah 300 kali di siang dan malam hari. Hal tersebut sebagaimana keterangannya:

 

 وليكثر من الصلاة على النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في يوم الجمعة وليلتها وأقل ذلك أن يصلّي عليه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثلاثمائة مرة

 

Artinya: Dan hendaknya memperbanyak bershalawat kepada Nabi di hari dan malam Jumat. Jumlah minimal dalam memperbanyak membaca shalawat adalah tiga ratus kali. (Abu Thalib Al-Makki, Qûtul Qulûb, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 2016, jil. I, halaman: 121)


Siapa saja yang hendak melanggengkan memperbanyak bacaan shalawat dapat mengambil salah satu dari berbagai pendapat di atas. Berapa pun jumlah yang kita pilih, sebanyak apa pun shalawat yang kita wiridkan, tentunya semua itu sebagai satu jalan untuk menuju keridhaan Allah di samping juga sebagai tanda cinta kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam. Wallahu a’lam.​​


Editor:

Keislaman Terbaru