• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Bersin Ketika Shalat, Tetapkah Sunnah Berdoa?

Bersin Ketika Shalat, Tetapkah Sunnah Berdoa?
Bersin bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, termasuk ketika shalat di masjid (Foto:NOJ/karomi)
Bersin bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, termasuk ketika shalat di masjid (Foto:NOJ/karomi)

Islam sangat memperhatikan persoalan keseharian dan diajarkan membaca doa, supaya selalu mendapat limpaha rahmat dan pertolongan Allah. Misalkan persoalan bersin. Siapa saja yang bersin dianjurkan membaca doa, bahkan yang mendengarkan juga mendoakannya.


Pertanyaannya, bagaimana jika seseorang ketika sedang melaksanakan shalat tiba-tiba bersin? Tetapkah disunnahkan membaca doa bersin?


Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfah mengatakan:


ويسن لمصل عطس أو سلم عليه أن يحمد بحيث يسمع نفسه وأن يرد السلام بالإشارة باليد أو بالرأس ثم بعد سلامه منها باللفظ وبحث ندب تشميت مصل عطس وحمد جهرا


Artinya: Disunnahkan bagi orang shalat yang bersin atau mendengar salam untuknya, agar membaca hamdalah sekira didengarkan oleh dirinya sendiri dan merespon salam menggunakan isarat tangan atau kepala, kemudian menjawab salamnya menggunakan lafal seusai shalat.


Dari sini sangat jelas bahwa kesunnahan membaca doa bersin tetap berlaku meskipun sedang shalat. Hanya saja ada aturannya, yakni membaca doa sekira didengarkan sendiri, tanpa mengeraskannya.


Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:   إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الحَمْدُ لِلَّهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ 


Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad, beliau bersabda: Jika salah satu di antara kalian bersin, hendaknya membaca Alhamdulillâh. Sedangkan saudara atau temannya (yang mendengarnya) hendaknya membaca Yarhamukallâh. Kemudian apabila orang yang bersin tadi mendengar jawaban Yarhamullâh, maka hendaknya ia kembali mendoakan dengan doa Yahdîkumullâh, wa yushlihu bâlakum’. (HR Bukhari: 6224)


Selanjutnya di dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin menjelaskan aturan membaca doanya:


(مسئلة ش) عطس في الصلاة سن له ان يحمد سرا ولو في اثناء الفاتحة لكنها تنقطع بذلك فيعيدها


Artinya: Orang yang bersin pada saat melaksanakan shalat tetap disunnahkan untuk membaca hamdalah, namun membacanya dengan cara sirri (suara pelan, tidak dengan suara keras) sekalipun di tengah membaca surat Al-fatihah. Akan tetapi, bacaan fatihah tersebut dianggap terputus, sehingga diharuskan untuk mengulang kembali dari awal bacaan fatihah tersebut.


Dari sini dapat disimpulkan bahwa membaca doa bersin tetap disunnahkan asalkan dibaca dengan sirri, tidak mengeraskan bacaan doanya, dan hindari untuk menyelipkan doa di tengah membaca surat al-fatihah. Sebab jika diselipkan, maka wajib mengulangi bacaan fatihahnya.
 


Editor:

Keislaman Terbaru