Oleh: Bayu Aji Kertodinoto*
Setelah beraktivitas sehari-hari tubuh dan otak pasti butuh istirahat. Nah, cara yang paling tepat untuk istirahat adalah tidur. Namun, sebagai umat Nabi Muhammad sudah selayaknya kita mengikuti cara tidur yang disunnahkan Nabi, agar tidur tidak berfungsi sekedar memejamkan mata saja. Berikut cara tidur yang disunnahkan Nabi:
a. Wudhu sebelum tidur.
Menurut sebuah hadis, malaikat akan mendoakan orang yang tidur dalam keadaan suci. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq melalui hadits yang berasal dari Al-barra’ bin Azib ia berkata, Rasulullah bersabda:
“Jika kamu hendak tidur, hendaknya kamu berwudhu sebagaimana kamu berwudhu ketika hendak mengerjakan salat. Kemudian, berbaringlah ke arah sebelah kanan dan bacalah doa berikut: "Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan rasa senang dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat perlindungan dan keselamatan melainkan hanya berharap kepada-Mu. Ya Allah aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utus."
Dr. Musthafa Syahatah seorang peneliti dari universitas Alexsandria mengatakan bahwa orang yang senantiasa berwudhu akan terkontaminasi kuman lebih sedikit dari pada orang yang tidak berwudhu, selain mencegah terkontaminasi kuman gerakan berwudhu seperti istinsyaf (menghisap air ke hidung) akan mencegah penyakit hidung.
Bukan itu saja buat, ternyata kecantikan dan kesehatan kulit sebab berwudhu akan melembabkan kulit dan mencerahkannya. Jadi tak heran jika para wanita mengatakan bahwa rahasia kecantikannya adalah dengan berwudhu.
b. Membaca doa sebelum tidur.
Ini merupakan salah satu adab yang diajarkan oleh Rasulullah. Hendaknya seseorang yang akan tidur, membaca doa sebelum tidur, yaitu:
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
“Bismika Allahumma ahya wa bismika amut.”
Artinya: Dengan nama-Mu, ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati”
Dalam sebuah riwayat disebutkan ketika Rasulullah hendak tidur, beliau meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau. Mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan hal demikian sebanyak mungkin. (HR.Bukhari)
c. Membaca doa setelah tidur.
Doa setelah tidur yang dibaca Rasulullah adalah:
الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur.”
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah ia mematikan kami. Kepada-Nyalah kebangkitan hari kiamat”.
d. Tidak suka begadang
Nabi Muhammad saw tidak suka begadang setelah shalat Isya,’ karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput shalat shubuh berjama’ah. Bahkan sayyidina Umar bin khattab pernah memukul orang yang begadang setelah shalat isya’, beliau mengatakan “apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap”? (Syarh Al-Bukhari, Ibnu bathal)
e. Tidur dalam keadaan Gelap
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana makanan dan minuman.” (HR. Bukhari)
Bukan hanya disunnahkan Nabi, tidur dalam keadan gelap juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa penelitian seperti penelitian di Universitas Stanford di California, cahaya lampu yang menyala pada saat tidur dapat memengaruhi hormon dalam tubuh, mengganggu kesehatan mata dan bahkan berisiko meningkatkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Fakta mengejutkan lainnya adalah wanita yang tidur dengan lampu menyala bisa memiliki resiko kanker payudara lebih tinggi. Dibandingkam mereka yang memilih gelap atau memakai cahaya remang-remang saat tidur.
f. Miring ke kanan
Hal yang tak kalah pentingnya adalah posisi tidur sesuai dengan sunnah Nabi dengan miring ke kanan, sebagaimana Rasulullah bersabda:”Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hal ini telah diajarkan Nabi beberapa tahun silam dan para ilmuan telah mengungkap manfaatnya, seperti studi yang dilakukan pada 2003 dikatakan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan lebih aman dari pada miring ke kiri. Karena tidur dengan posisi ke kanan dapat mengurangi resiko kegagalan fungsi jantung, hal itu dikarenakan posisi tidur dengan miring ke kanan jantung yang berada di bagian kiri tidak tertindih oleh organ yang lainnya.
g. Menutup Aurat
Meskipun kita tidur di kamar sendiri bukan berarti kita bebas untuk membuka aurat saat tidur, karena adab lain yang juga dianjurkan saat tidur adalah dengan menutup aurat. Hal ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw: ”Janganlah salah seorang di antara kalian tidur telentang kemudian meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang lain.” (HR. Muslim, dari sahabat Jabir bin Abdillah ra).
Menurut para ulama,’ hadis tersebut merupakan larangan tentang mengangkat atau meletakkan salah satu kaki di atas kaki lainnya. Dengan maksud jika dalam keadaan terlihat auratnya atau sebagaimanya, namun jika auratnya tidak terbuka maka larangannya tidak berlaku.
h. Tidak Tidur Tengkurap
Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw, bahwa beliau pernah melihat seorang pria yang sedang tidur dalam keadaan posisi tengkurap, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dimurkai oleh Allah swt dan Rasulnya.” (HR. Tirrmizdi dan Ahmad Hasan)
Adapula bahaya dari tidur dengan tengkurap telah diungkap secara ilmiah seperti peneliti di Australia menyatakan peningkatan kematian pada anak-anak sebesar 3x lipat saat mereka tidur dengan tengkurap, dibandingkan jika mereka tidur dengan menyamping.
Itulah beberapa cara tidur yang disunnahkan sesuai arahan Rasulullah. Selain disunnahkan, cara tidur demikian telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Jadi mulai sekarang mari kita praktekkan tidur dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
*Ma’had Aly An-Nur II Al-Murtadlo, Malang
