• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 12 Oktober 2024

Keislaman

Kiat Mengatur Pola Makan yang Berlebih

Kiat Mengatur Pola Makan yang Berlebih
Makanan berlebih harus diatur agar tidak menimbulkan unsur mubadzir dan menimbulkan penyakit (Foto:NOJ/lifepal)
Makanan berlebih harus diatur agar tidak menimbulkan unsur mubadzir dan menimbulkan penyakit (Foto:NOJ/lifepal)

Makan dan minum menjadi salah satu kebutuhan manusia yang harus terpenuhi setiap harinya. Lumrahnya, makan dan minum dimaksudkan untuk mengisi stamina agar bisa melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari, serta untuk memenuhi kebutuhan gizi dan vitamin di dalam tubuh. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah yang menyarankan makan hanya secukupnya saja. 


ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه


Artinya: Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.(HR. Ahmad).


Makan secara berlebihan memang tidak disarankan di dalam Islam, sebagaimana hadits di atas, makan secukupnya merupakan sarana seorang muslim agar bisa kembali melanjutkan aktivitas. Lebih dari itu, Allah SWT juga melarang hamba-Nya makan dan minum secara berlebihan.


وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ


Artinya: Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raf, Ayat: 31).


Syaikh Burhanuddin Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul muta’allim menjelaskan, agar seseorang bisa mengatur dan tidak makan secara berlebihan, hendaknya seseorang merenungkan manfaat dari makan secukupnya dan mudharat dari makan berlebihan.


 وَطَرِيْقُ تَقْلِيْلِ اْلأَكْلِ اَلتَّأَمُّلُ فِيْ مَنَافِع قِلَّةِ اْلأَكْلِ هِيَ: الصِّحَّةُ وَالْعِفَّةُ وَالْإِيْثَارُ


Artinya: Adapun cara mengurangi makan adalah merenungkan manfaat dari sedikit makan yaitu menjadikan badan sehat, menjaga diri dari hal haram, dan suka mengutamakan/mendahulukan orang lain. (Syaikh Az-Zarnuji, Ta’limul muta’allim, h. 46. Dar As-sudaniyah Lil Kutub)


Sedangkan makan berlebihan adalah jalan dari timbul banyak penyakit, makan berlebih juga sering mengakibatkan seseorang malas beraktivitas, sulit berkonsentrasi bahkan mudah mengantuk. Itulah sebabnya orang yang sering kekenyangan bisa menghilangkan kecerdasan.


Selanjutnya, Syaikh Az-Zarnuji menjelaskan beberapa kiat yang dapat mengurangi makan berlebih.


وَطَرِيْقُ تَقْلِيْلِ الْأَكْلِ: أَنْ يَأْكُلَ الْأَطْعِمة الدَّ سِيْمَةَ وَيُقَدِّمُ فِي الْأَكْلِ الْأَلْطَفَ وَالْأَشْهَى، وَلَا يَأْكُلَ مَعَ اْلجِيْعَانِ إِلَّا إِذَا كَانَ لَهُ غَرَضٌ صَحِيْحٌ فِي كَثْرَةِ اْلأَكْلِ، بِأَنْ يَتَقَوَّى بِهِ عَلَى الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالْأَعْمَاِل الشَّاقَّةِ فَلَهُ ذَلِكَ.


Artinya: adapun cara untuk mengurangi makan adalah memakan makanan yang berlemak, dan dalam makan mendahulukan makanan yang paling lembut, dan yang paling minati/disukai, dan jangan makan bersama orang-orang yang sangat lapar, kecuali baginya ada tujuan yang baik dengan banyak makan, seperti agar kuat puasa, sholat, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan barat, kalau demikian maka diperbolehkan. (Syaikh Az-Zarnuji, Ta’limul muta’allim, h. 47. Dar As-sudaniyah Lil Kutub).


Keislaman Terbaru