• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Mengapa Dosa Ghibah Lebih Berat daripada Dosa Zina?

Mengapa Dosa Ghibah Lebih Berat daripada Dosa Zina?
Ilustrasi menggunjing dengan berbisik-bisik (Foto:NOJ/mubtada)
Ilustrasi menggunjing dengan berbisik-bisik (Foto:NOJ/mubtada)

Menggunjing, ghibah adalah salah satu dosa besar yang didefinisikan menyebutkan sesuatu yang terdapat pada saudaranya ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang benar tapi tidak disukainya. Menggunjing dalam istilah bahasa jawa dikenal dengan “ngerasani”.


Lantas mengapa dosa ghibah lebih berat ketimbang dosa zina? Bagaimana penjelasannya? Sebelumnya perlu dipahami bersama definisi ghibah. Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad berkata:


والغيبة هي ان تذكر انسانا في غيبته بما يكرهه ولو كان حاضرا تقصد بذلك تنقيصه


Artinya: Ghibah adalah engkau menyebutkan aib seseorang ketika ia tidak hadir dengan sesuatu yang ia benci, jikalau ia hadir, maka engkau bertujuan untuk menjatuhkan kehormatannya.


Definisi ghibah dari Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ini memberi pemahaman bahwa menggunjing lazimnya mengarah kepada sesuatu yang kurang baik, membuka aib, yang tentunya tidak disukai oleh orang yang dighibahi. Tujuan utamanya adalah menghancurkan kredibiltas orang yang dighibahi.


Menyikapi hal tersebut, redaksi dalam kitab Mu’jam Tabrani menegaskan:


عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، قَالا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِيَّاكُمْ وَالْغَيْبَةَ ، فَإِنَّ الْغَيْبَةَ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا " . قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ الْغَيْبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا ؟ قَالَ : " الرَّجُلُ يَزْنِي فَيَتُوبُ ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغَيْبَةِ لا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ " . رواه الطبراني في الأوسط وفيه عباد بن كثير الثقفي وهو متروك


Artinya: Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id Al-khudri, keduanya berkata : Rasulullah bersabda: Takutlah kalian semua terhadap ghibah, karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dosanya daripada berzina. Lalu Rasulullah ditanya: bagaimana bisa ghibah lebih berat dosanya daripada zina?. Beliau menjawab : sesungguhnya seorang laki-laki terkadang berzina kemudian ia bertaubat, maka Allah langsung menerima taubatnya, sedangkan orang yang menggunjing itu tidak akan diampuni dosanya sampai orang yang digunjing sudi mengampuninya. (HR At Tabrani dalam Al-Ausath dan dalam sanadnya terdapat 'Ubad bin Katsir As-tsaqofi dan dia ini matruk, Sumber : Kitab Majma' Zawaid : 8/92).


Dengan demikian, jika ditarik benang merah, maka ghibah itu berkaitan erat dengan menyinggung, menyakiti perasaan orang lain. Sedangkan zina berkaitan erat dengan hukuman Allah. Meski demikian, jangan pernah beranggapan bahwa dosa berzina lebih ringan daripada dosa ghibah. Keduanya tetap termasuk dosa besar dan neraka ancamannya.


Mengapa dosa ghibah lebih berat? Hemat penulis, mungkin salah satu pemaknaan relevan tentang dosa ghibah “lebih berat” adalah dimaknai dengan “sangat merusak”. Sebab dampak dari ghibah melalui ucapan, melalui kanal media hingga tersebar ke penjuru dunia itu sangat besar kerusakannya.


Editor:

Keislaman Terbaru