Keislaman

Perkenalkan Anak Shalat Sejak Kapan?

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 08:30 WIB

Perkenalkan Anak Shalat Sejak Kapan?

Melibatkan anak shalat berjamaah sejak dini (Foto:NOJ/majalahsafinah)

Salah satu kewajiban orang tua adalah mendidik anak dalam persoalan agama, seperti memperkenalkan tauhid, akhlaq, cara bersuci, membersihkan najis, shalat, sehingga mereka paham dengan beberapa tugas wajib yang menantinya ketika menginjak usia baligh.


Shalat merupakan tiang agama yang harus dilakukan bagi tiap pemeluk agama Islam. Tentunya mereka yang terkena hukum taklif seperti berakal, baligh. Pertanyaannya, dimulai kapan mengajarkan anak untuk mengenal shalat?


Dalam salah satu hadits riwayat Tirmidzi disebutkan:


Ų¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©ŁŽ Ų§ŲØŁ’Ł†ŁŽ Ų³ŁŽŲØŁ’Ų¹Ł Ų³ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ، ŁˆŁŽŲ§Ų¶Ł’Ų±ŁŲØŁŁˆŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ Ų§ŲØŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±Ł


Artinya: Ajarkan anak untuk shalat di usia tujuh tahun, dan hukumlah jika meninggalkan shalat di usia sepuluh tahun. (HR. Tirmidzi)


Hadits ini dijelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi:


Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ( Ų¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©ŁŽ) ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ų±ŁŁˆŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ©Ł أبي داود Ł…Ų±ŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŲØŁŠ بالصلاة قال Ų§Ł„Ų¹Ł„Ł‚Ł…ŁŠ ŁŁŠŲ“ŁŽŲ±Ł’Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ§Ł…ŁŲ¹Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲŗŁŁŠŲ±Ł ŲØŁŲ£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁˆŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ§Ų¬Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł مِنْ Ų“ŁŲ±ŁŁˆŲ·Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±Ł’ŁƒŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁˆŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŁŁŲ¹Ł’Ł„ŁŁ‡ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŁŠŁ…ŁĀ 


Artinya: Ajarkan anak untuk shalat maksudnya (dalam keterangan Jami’ Saghir) adalah mengajarkan mereka segala hal yang berkaitan dengan shalat, seperti syarat, rukun dan memerintahkan untuk melaksanakannya setelah mempelajarinya.Ā 


Redaksi dalam Sunan Abi DawudĀ  menggunakan diksi ā€œmuruā€:


Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ : Ł…ŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŽ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲŗŁŽ Ų³ŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŽ Ų³ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ، ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲŗŁŽ Ų¹ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽ Ų³ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŁŽŲ§Ų¶Ł’Ų±ŁŲØŁŁˆŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§


Artinya: Nabi Muhammad bersabda, perintahkan anak untuk melaksanakan shalat saat menginjak usia tujuh tahun, dan hukumlah jika mereka meninggalkan shalat saat memasuki usia sepuluh tahun.


Dalam Syarah Abi Dawud berjudul Aunul Ma’bud menafsirkan redaksi di atas sebagai perintah yang dibebankan kepada orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya shalat. Ini artinya orang tua dibebani tugas untuk mengajarkan anak-anaknya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan shalat di usia tujuh tahun. Sebab pintu pertama anak-anak bisa mengenal shalat adalah melalui bimbingan dan arahan orang tua.


Berkaitan dengan hal tersebut, Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitab Risalatul Muawanah berkata:


ŲØŲ­Ł…Ł„ ŁƒŁ„ من Ł„Łƒ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŁ„Ų§ŁŠŲ© من ŁˆŁ„ŲÆ وزوجة ŁˆŁ…Ł…Ł„ŁˆŁƒ على فعل Ų§Ł„ŲµŁ„ŁˆŲ§ŲŖ Ų§Ł„Ł…ŁƒŲŖŁˆŲØŲ©. ف؄ن امتنع Ų£Ų­ŲÆ من هؤلاؔ من فعلها ŁŲ¹Ł„ŁŠŁƒ ŲØŁˆŲ¹ŲøŁ‡ ŁˆŲŖŲ®ŁˆŁŠŁŁ‡ŲŒ ف؄ن ŲŖŁ…Ų±ŲÆ أو Ų£ŲµŲ± على Ų§Ł„ŲŖŲ±Łƒ ŁŲ¹Ł„ŁŠŁƒ بضربه ŁˆŲŖŲ¹Ł†ŁŠŁŁ‡ŲŒ ف؄ن ؄متنع ŁˆŁ„Ł… ŁŠŁ†Ų²Ų¬Ų± عن Ų§Ł„ŲŖŲ±Łƒ ŁŲ¹Ł„ŁŠŁƒ بمقاطعته ŁˆŁ…ŲÆŲ§ŲØŲ±ŲŖŁ‡ ف؄ن تارك الصلاة Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† بعيد عن Ų±Ų­Ł…Ų© Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŒ Ł…ŲŖŲ¹Ų±Ų¶ لغضبه ŁˆŁ„Ų¹Ł†ŲŖŁ‡


Artinya: Wajib bagi kalian untuk memerintahkan kepada siapa saja yang berada di bawah tanggung jawab kalian; anak, istri, pelayan, dan sebagainya, agar melaksanakan shalat wajib. Apabila salah seorang dari mereka tetap enggan melaksanakannya, maka harus kalian nasihati jika perlu menakutinya. Namun apabila ia masih membangkang dan berkeras hati mengabaikan shalat, maka kalian harus memarahinya ataupun menghukumnya. Jika setelah itu ia masih tetap menolak, maka kalian diamkan dan tinggalkanlah (tidak berinteraksi) mereka, sebab orang yang meninggalkan shalat itu serupa setan yang jauh dari rahmat Allah serta menjadi sasaran murka dan kutukan Allah. (Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, RisĆ¢latul Muā€˜Ć¢wanah wal MudhĆ¢harah wal MuwĆ¢zarah [Dar al-Hawi, 1994], Cetakan II, hal. 102).


Memang jika mengacu kepada teks, maka untuk mengajarkan anak shalat itu standarnya di usia tujuh tahun. Akan tetapi alangkah baiknya mereka diperkenalkan sejak usia empat atau lima tahun, sebelum memasuki tahap pengajaran di usia tujuh tahun. Harapannya mereka sudah memahami shalat dengan benar sebelum usia tujuh tahun dengan metode melibatkan mereka dalam setiap shalat.


Misalkan mengajak mereka shalat berjamaah. Cara ini sangat efektif agar ketika mereka telah berusia tujuh tahun sudah paham dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kewajiban shalat dan ketika memasuki usia sepuluh tahun mereka tidak akan meninggalkan shalat.


Jika salah seorang dari mereka tetap enggan melaksanakan shalat, maka kepala keluarga harus menasihati dengan baik dan jika perlu menakutinya. Tidak langsung menghukumnya. Nasihat itu bisa berupa penegasan tentang ketentuan hukum Islam yang mewajibkan setiap orang Islam melaksanakan shalat lima waktu.