• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Pesan KH Hasyim Asy’ari Tentang Larangan Memutus Tali Silaturahim

Pesan KH Hasyim Asy’ari Tentang Larangan Memutus Tali Silaturahim
Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari. (Foto: NOJ/NU Online)
Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari. (Foto: NOJ/NU Online)

Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari sangat konsen akan persatuan di kalangan umat Islam. Hal ini bisa dilacak pada Qunun Asasi NU dimana KH Hasyim Asy’ari mengutip banyak sekali ayat Qur’an dan Hadist tentang pentingnya persatuan. Selain itu, secara khusus KH Hasyim Asy’ari menulis kitab al-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’ah al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan (Penjelasan mengenai larangan memutuskan hubungan kekeluargaan, kekerabatan dan persahabatan).

 

Pesan KH Hasyim Asy’ari tentang pentingnya persatuan ini agaknya perlu disebarkan, dimana saat ini banyak sekali perpecahan di kalangan umat Islam, lebih-lebih di tahun politik. Dalam kitab tersebut. KH Hasyim Asy’ari mengatakan banyak sekali ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW terkait larangan memutus tali silaturahim.

 

وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ

 

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan,” (QS. An-Nisa’: 1)

 

Mengomentari ayat di atas, KH Hasyim menjabarkan maksud dari kata perihalalah hubungan silaturahim adalah seorang muslim hendaknya takut untuk memutus tali silaturahim. Karena Allah selalu mengawasi setiap hambanya. Artinya sudah mengerti bahwa Allah selalu mengawasi maka jangan melakukan hal yang dilarang oleh Allah yakni memutus tali silaturahmi.

 

Selain mengutip ayat Al-Qur’an, KH Hasyim Asy’ari juga menuliskan hadist-hadist Nabi Muhammad yang melarang memutus tali silaturahmi.


وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِوَقَاطِعُ الرَّحِمِ وَمُصَدِّقٌ بِالسِّحْرِ وَمَنْ مَاتَ مُدْمِنَ الْخَمْرِ سَقَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَلَا مِنْ نَهْرِالْغُوْطَةِ قِيْلَ وَمَانَهْرُ الْغُوَطَةِ ؟ قَالَ: نَهْرٌ يَجْرِىْ مِنْ فُرُوْجِ الْمُوْمِسَاتِ يُؤْذِىْ أَهْلَ النَّارِرِيْحُ فُرُوْجِهِمْ. 

 

Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: tiga golongan tidak akan masuk surga. Orang yang kecanduan minum khamar, orang yang memutuskan tali persaudaraan, orang yang membenarkan sihir,”

 

KH Hasyim Asy’ari menegaskan tidak ada satupun dosa yang lebih pantas disegerakan siksanya baik di dunia maupun di akhirat kecuali orang yang durhaka, pemutus tali silaturahim, khianat dan bohong. Sebaliknya, pahala yang disegerakan adalah menyambung silaturahim.


Keislaman Terbaru