• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Spirit Pendidikan KH Hasyim Asy'ari untuk Peradaban Bangsa

Spirit Pendidikan KH Hasyim Asy'ari untuk Peradaban Bangsa
Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari. (Foto: NOJ/NU Online)
Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari. (Foto: NOJ/NU Online)

Sosok Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari (1871-1947) telah dikenal luas sebagai ulama dan pemimpin besar dalam pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Muassis NU ini kiprahnya juga dikenal di berbagai lini kehidupan. Di bidang pendidikan contohnya, Kiai Hasyim berpesan bahwa ilmu adalah kunci utama dalam perdaban bangsa. 


Sebagaimana dikutip oleh Muhammad Asad Syahab, menegaskan:


 لا خير في أمة إذا كان أبناؤها جهلاء، ولا تصلح أمة إلا بالعلم

 

Artinya: "Tidak ada kebaikan sama sekali dalam suatu bangsa ketika generasinya bodoh-bodoh; dan bangsa tidak akan menjadi baik, maju dan berperadaban kecuali dengan ilmu." (Muhammad Asad Syahab, Al-'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Wadhi' Lubnah Istiqlal Indunisiya, [Beirut, Darus Shadiq: 1391 H/1971 M], cetakan pertama, halaman 12). 


Hal ini selaras dengan spirit Al-Qur'an:

 

 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 

Artinya, " ... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Surat Al-Mujadilah ayat 11). 


Sangat wajar bila Imam Al-Baihaqi meriwayatkan pesan keilmuan dari Imam As-Syafi'i: 

 

 مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

 

Artinya: “Siapa saja yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, hendaknya dengan ilmu; dan siapa saja yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, hendaknya dengan ilmu.” (Al-Baihaqi, Manaqib As-Syafi'i, [Kairo, Darut Turats: 1390 H/1970 M], cetakan pertama, juz II, halaman 139).   


Nah, siapa pun kita, kemajuan apa pun yang kita impikan untuk diri sendiri, keluarga, anak, murid, generasi penerus, dan masyarakat, maka jawabannya hanyalah ilmu. 

  

Karenanya, meski sudah jadi dai, ustadz, kiai atau tokoh masyarakat lainnya, yuk kita upgrade kecintaan dan komitmen kita untuk terus bermesraan dengan ilmu. Thalaban wa amalan, baik semangat mencari ilmu, terlebih mengamalkannya.


Keislaman Terbaru