M Rufait Balya B
Kontributor
Pada tahun 2025, pertengahan bulan Sya’ban bertepatan dengan 14 Februari, yang berarti malam Nisfu Sya’ban akan jatuh pada Kamis malam Jumat, 13 Februari 2025.
Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Islam, karena menyimpan berbagai keutamaan dan limpahan keberkahan. Malam istimewa ini dikenal sebagai waktu penuh ampunan, sehingga kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, bertaubat dengan sepenuh hati, serta melaksanakan berbagai amalan kebaikan seperti membaca doa dan ibadah lainnya.
Dijelaskan oleh Imam al-Munawi dalam kitab Faidhul Qodir, bahwa ada 5 malam yang dimana doa tidak akan tertolak yang salah satunya adalah malam nisfu Sy'ban.
خَمْسُ لَيَالٍ لَا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ مِنْ أَحَدٍ دَعَا بِدُعَاءٍ سَائِغٍ مُتَوَفِّرِ الشُّرُوطِ وَالْأَرْكَانِ وَالْآدَابِ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ (أَيْ لَيْلَةُ عِيدِ الْفِطْرِ)، وَلَيْلَةُ النَّحْرِ (أَيْ لَيْلَةُ عِيدِ الْأَضْحَى)، فَيُسَنُّ قِيَامُ هَؤُلَاءِ اللَّيَالِي وَالتَّضَرُّعُ وَالِابْتِهَالُ فِيهَا. وَقَدْ كَانَ السَّلَفُ يُوَاظِبُونَ عَلَيْهِ، رَوَى الْخَطِيبُ فِي غُنْيَةِ الْمُلْتَمِسِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ كَتَبَ إِلَى عَدِيِّ بْنِ أَرْطَاةَ: عَلَيْكَ بِأَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُفْرِغُ فِيهِنَّ الرَّحْمَةَ، ثُمَّ سَرَدَهَا ابْنُ عَسَاكِرَ فِي تَارِيخِهِ (عَنْ أَبِي أُمَامَةَ) اهـ.
Artinya: "Ada lima malam di mana doa tidak akan ditolak bagi siapa pun yang berdoa dengan doa yang sah dan memenuhi syarat, rukun, serta adabnya: malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, malam Jumat, malam Idul Fitri (yaitu malam sebelum Hari Raya Idul Fitri), dan malam Idul Adha. Maka dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam ini dengan ibadah, merendahkan diri, dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Para salaf biasa menjaga kebiasaan ini. Al-Khatib meriwayatkan dalam Ghuniyat al-Multamis bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada ‘Adi bin Artha’ah: ‘Hendaklah engkau memperhatikan empat malam dalam setahun, karena sesungguhnya Allah mencurahkan rahmat-Nya pada malam-malam tersebut.’ Kemudian Ibnu Asakir menyebutkan hal ini dalam Tarikh-nya dari riwayat Abu Umamah."
Terkait tata cara pembacaan doa malam Nisfu Sya'ban, sebenarnya sudah dijelaskan oleh sebagian ulama yang terangkum dalam kitab Al-Yaqut wal Marjan fi Fadhaili Syahri Sya’ban sebagai berikut:
وَعَنْ بَعْضِ الْعَارِفِينَ أَنَّ مِمَّا يَنْبَغِي فِعْلُهُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ أَنْ يَقْرَأَ الْإِنْسَانُ بَيْنَ صَلَاتَيِ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ، سُورَةَ يٰسٓ بِتَمَامِهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مُتَوَالِيَاتٍ، مِنْ غَيْرِ كَلَامٍ أَجْنَبِيٍّ فِي أَثْنَاءِ ذٰلِكَ.
الْأُولَى: بِنِيَّةِ الْبَرَكَةِ فِي الْعُمْرِ لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ،
وَالثَّانِيَةُ: بِنِيَّةِ التَّوْسِعَةِ فِي الرِّزْقِ مَعَ الْبَرَكَةِ،
وَالثَّالِثَةُ: بِنِيَّةِ أَنْ يَكْتُبَهُ عِنْدَهُ مِنَ السُّعَدَاءِ، ثُمَّ يَدْعُوَ بِمَا ذَكَرَهُ بَعْضُ الْعَارِفِينَ، اهـ.
قَالَ الْإِمَامُ عَبْدُ الْحَمِيدِ الشَّافِعِيُّ فِي «كَنْزِ النَّجَاحِ وَالسُّرُورِ» :
قُلْتُ: وَقَدْ جُمِعَ دُعَاءٌ مَأْثُورٌ مُنَاسِبٌ لِلْحَالِ، خَاصٌّ بِلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، مَشْهُورٌ، يَقْرَؤُهُ الْمُسْلِمُونَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ الْمَيْمُونَةَ فُرَادَى وَجَمَاعَةً، فِي جَوَامِعِهِمْ وَغَيْرِهَا، يُلَقِّنُهُمْ أَحَدُهُمْ ذٰلِكَ الدُّعَاءَ، أَوْ يَدْعُو وَهُمْ يُؤَمِّنُونَ، كَمَا هُوَ مَعْلُومٌ.
وَكَيْفِيَّتُهُ: تُقْرَأُ أَوَّلًا سُورَةُ يٰسٓ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ ثَلَاثًا:
الْأُولَى: بِنِيَّةِ طُولِ الْعُمْرِ.
وَالثَّانِيَةُ: بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ.
وَالثَّالِثَةُ: بِنِيَّةِ الِاسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ.
Artinya: Sebagian ulama arifin mengatakan bahwa di antara amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca Surah Yasin tiga kali berturut-turut antara shalat Maghrib dan Isya, tanpa diselingi pembicaraan yang tidak perlu.
- Bacaan pertama diniatkan untuk keberkahan umur bagi dirinya dan orang yang dicintainya.
- Bacaan kedua diniatkan untuk kelapangan rezeki dengan keberkahan.
- Bacaan ketiga diniatkan agar Allah menetapkannya sebagai bagian dari orang-orang yang berbahagia (di sisi-Nya). Setelah itu, dianjurkan untuk berdoa dengan doa yang telah diajarkan oleh sebagian ulama arifin.
Imam Abdul Hamid Asy-Syafi’i berkata dalam Kanz an-Najah wa as-Surur:
"Aku katakan: Telah dikumpulkan doa yang masyhur dan sesuai untuk malam Nisfu Sya’ban, yang dibaca oleh kaum muslimin pada malam yang penuh berkah itu, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah di masjid-masjid dan tempat lainnya. Salah seorang dari mereka membimbing yang lain dalam doa ini, atau seseorang memimpin doa dan yang lainnya mengaminkan, sebagaimana yang sudah dikenal."
Tata caranya:
Sebelum membaca doa tersebut, setelah shalat Maghrib, dianjurkan untuk membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali, dengan niat sebagai berikut:
- Bacaan pertama diniatkan untuk panjang umur.
- Bacaan kedua diniatkan untuk menolak bala (musibah dan kesulitan).
- Bacaan ketiga diniatkan agar tidak bergantung kepada manusia (kecukupan diri dari makhluk).
وَكُلَّمَا تُقْرَأُ السُّورَةُ مَرَّةً، تُقْرَأُ بَعْدَهَا الدُّعَاءُ مَرَّةً، وَهُوَ هٰذَا الدُّعَاءُ الْمُبَارَكُ:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ، وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنَّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللَّاجِئِينَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ، اللهم؛ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمَّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرَّزْقِ. فَامْحُ اللَّهُم بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي ، وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمَّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ - وَقَوْلُكَ الْحَقُّ - فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ ، عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَبِ).
إِلَهِي بِالتَّجَنِّي الْأَعْظَمِ ، فِي لَيْلَةِ النَّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ : إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ ، وَصَلَّى الله تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اهـ.
Artinya: Setiap kali membaca Surah Yasin satu kali, maka setelahnya dibaca doa berikut satu kali:
Bismillahirrahmanirrahim. Shalawat dan salam atas junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tidak ada yang dapat memberi anugerah kepada-Nya, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki keutamaan dan kebaikan, tidak ada Tuhan selain Engkau, tempat berlindung bagi mereka yang mencari perlindungan, pelindung bagi mereka yang meminta perlindungan, tempat aman bagi mereka yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang celaka, terhalang (dari rahmat-Mu), terusir, atau sempit rezekinya, maka dengan anugerah-Mu, hapuslah kesengsaraanku, keterhalanganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang bahagia, mendapat rezeki, dan diberi taufik untuk melakukan kebaikan, karena sesungguhnya Engkau telah berfirman—dan firman-Mu adalah kebenaran—dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus:
‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)’ (QS. Ar-Ra’d: 39).
Ya Ilahi, dengan kemuliaan-Mu yang agung, pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia, malam di mana segala urusan yang penuh hikmah ditetapkan dan diputuskan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, serta segala yang lebih Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan. Shalawat dan salam atas junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya.
Perlu diketahui bahwa kitab Al-Yaqut wal Marjan fi Fadhaili Syahri Sya’ban merupakan Kitab yang berisi himpunan kalam ulama yang cukup komprehensif dalam membahas keutamaan bulan Sya’ban.
Kitab ini ditulis oleh Syekh Abu Bakar bin Muhyiddin Al-Ahsani Al-Farafuri, guru besar di Kulliah Syariah li Jamiah Ma’din Ats-Tsaqafah, fakultas Syariah di Universitas Kebudayaan Islam, Kerala, India (hingga saat ini).
Sebagai penutup, semoga di malam Nisfu Sya'ban tahun ini kita semua bisa beribadah dan mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh ulama-ulama terdahulu, agar kelak kita memdapatkan rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Wallaahu a’lam.
Terpopuler
1
5 Keistimewaan Pelaksanaan Haji Akbar
2
Viral Grup Facebook Fantasi Sedarah, Fatayat NU Minta Pemerintah Usut Tuntas
3
Ketua PW GP Ansor Jatim Ungkap Mimpi Burdah Sebelum Lantik Pengurus Sumenep
4
Pemberangkatan KBIHU NU An-Nahdliyah, Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan
5
GP Ansor di Bangkalan Dirikan BUMA dan Resmikan Angkringan
6
GP Ansor Sumenep Periode 2024-2028 Resmi Dilantik, Siap Kolaborasi dengan Forkopimda
Terkini
Lihat Semua