Begini Upaya Pesantren Annuqayyah Tangani Santri tidak Kerasan
Sabtu, 21 Mei 2022 | 07:00 WIB

Pengurus BK Annuqayah daerah Lubangsa Guluk-Guluk, konsultasikan problem santri pada Kiai Zamzami Sabiq Hamid di ruang pengurus setempat.
Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Setiap pesantren di Indonesia memiliki tata tertib, program yang padat, kurikulum kekhasan, dan lainnya. Dibalik itu, terdapat problem yang lumrah di terjadi setiap tahun, yakni tidak kerasan.
Menyikapi problem ini, pengurus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Guluk-Guluk, Sumenep, sengaja hadirkan Ketua Himpunan Psikologi (HIMPSI) Cabang Sumenep, Kiai Zamzami Sabiq Hamid, Jumat (20/05/2022) di ruangan pengurus setempat. Sharing ini diikuti oleh pengurus Bimbingan Konseling (BK) pesantren setempat.
Berdasarkan penuturan Kiai Zamzami, sebenarnya pengurus khusus yang menangani BK di pesantren dilatih khusus untuk menangani problem-problem yang dialami oleh santri.
"Beberapa teknik sudah banyak dikuasai oleh konselor santri di Lubangsa. Mulai pendekatan behavioral, humanistik, psikolanalisa, bahkan teknik berbasis sufistik dan teknik-teknik lainnya. Karena beberapa pengurus memang banyak yang berstatus mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi (TP) di Institut Keislaman Annuqayah (Instika) dan ada pula yang lulusan Diklat Konselor Santri yang dilaksanakan oleh Rabithah Ma'ahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep," terang Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep itu.
Dijelaskaan pula, problem yang paling banyak ditangani oleh pengurus BK adalah santri yang tidak kerasan karena berbagai faktor. Salah satunya kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren.
"Kami menyarankan, jika pengurus BK tidak bisa menangani problem santri, pengurus harus mengalihtangankan kasus kepada ahli. Dalam hal ini beberapa dosen Prodi TP di Instika yang tergabung dalam HIMPSI," pinta Sekretaris RMINU Sumenep itu.
Demi pelayanan konsling, lanjutnya, forum ini di fokuskan pada teknik penggalian data dan diagnosis problem yang dialami santri.
"Termasuk teknik interview yang bisa dilakukan, khususnya dalam mempersiapkan penerimaan santri baru," pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
5
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua