• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Madura

Dilantik, PCNU Bangkalan Teguhkan Isyarat Syaikhona Kholil

Dilantik, PCNU Bangkalan Teguhkan Isyarat Syaikhona Kholil
Prosesi pelantikan PCNU Bangkalan masa khidmah 2022-2027 di Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Ahad (19/03/2023). (Foto: NOJ/ Sadullah)
Prosesi pelantikan PCNU Bangkalan masa khidmah 2022-2027 di Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Ahad (19/03/2023). (Foto: NOJ/ Sadullah)

Bangkalan, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangkalan masa khidmah 2022-2027 resmi dilantik. Pelantikan itu bertema ‘Meneguhkan Isyarat Syaichona Moh Cholil di Abad Kedua Nahdlatul Ulama’ itu dipusatkan di Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Ahad (19/03/2023).

 
Melalui tema tersebut, PCNU Bangkalan yang dinakhodai oleh KH Muhammad Faisol Anwar sebagai Rais Syuriyah dan KH Muhammad Makki Nasir sebagai Ketua Tanfidziyah, mempunyai misi agar NU tidak terseret oleh arus global yang hampir tidak terkendali. Yakni, dengan tetap berpegang teguh pada pondasi dasar Nahdlatul Ulama.


"Tema yang kita angkat adalah meneguhkan isyarat Syaikhona Kholil ini agar kita tidak terseret arus global yang tidak sesuai dengan pondasi dasar NU, (yakni) merawat jagat membangun peradaban,” ujar KH Muhammad Makki Nasir.


Harapan tersebut, lanjut Kiai Makki, betul-betul bertumpu pada pondasi yang telah dibangun oleh para pendiri NU atas konsep Syaikhona Kholil. “Bagaimana beliau membimbing para muassis Nahdlatul Ulama,yang dimulai dengan membangun mental para muassis agar nggak kagetan,” kata Kiai Makki.

 
Dengan meneguhkan isyarah yang diberikan Syaikhona Kholil untuk mendirikan Nahdlatul Ulama melalui Surat As-Shaff Ayat 8, Kiai Makki optimis PCNU Bangkalan mampu menghadapi berbagai rintangan yang menghambat kemajuan NU.

 
“Dengan dawuh beliau (Syaikhona Kholil), Yuriduna liyutfi’u nurallahi bi ‘afwahihim, bukan biquwatihim, agar kita mampu menghadapi berbagai rintangan-rintangan yang ada, apalagi di era medsos, era digital, era canggihnya berbagai teknologi sosial dengan tetap menanamkan, wallāhu mutimmu nụrihī walau karihal-kāfirụn. Menanamkan keimanan terhadap pertolongan Allah SWT,” jelasnya.

 
Disebutkan, Syaikhona Kholil memiliki konsep yang jelas dalam memberikan isyarah pembentukan NU. Organisasi NU berdasarkan isyarah Syaikhona Kholil memiliki konsep pergerakan yang masif, terstruktur, teknokratif, dan obyektif.


“Sebagaimana tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular dan memangsa hal-hal yang bersifat ilusi,” ucapnya.

 

Kiai Makki menambahkan, mental dan iman yang kuat akan membentuk pergerakan, persatuan dan kesatuan. Dan simbol tongkat dengan asas utamanya menjadi sebuah pedoman, atawakka’u 'alaihā wa ahusysyu bihā 'alā ganamī wa liya fīhā ma’āribu ukhra (Surat Thaha Ayat 18).


“Hal ini tentu tidak lepas dari ajaran-ajaran para ulama kita terdahulu yang sanadnya nyambung sampai ke Rasulullah, dengan model pergerakan yang masif, terstruktur, teknokratif, dan obyektif. Qāla alqihā yā mụsā, Fa alqāhā fa iżā hiya ḥayyatun tas'ā (Surat Thaha Ayat 19-20),” katanya.


“Ular yang bergerak masif dan obyektif, tidak menggigit manusianya, tidak memakan manusianya, tapi menghabisi hal-hal yang negatif yang bersifat ilusi,” imbuh Kiai Makki.

 
Dengan tema yang diusung tersebut, Kiai Makki dan PCNU Bangkalan mempunyai harapan besar supaya umat betul-betul terlayani dengan baik, lancar dan sukses di dalam menjalankan Islam Ahlussunnah wal jamaah.

 

Ikhtilafu ummati rahmah. Ikhtilafu ummati cukup saja di kalangan para pakar, para kiai. Rahmahnya yang disampaikan ke umat, bukan ikhtilafnya yang disampaikan ke umat, tapi bagaimana rahmahnya yang tersampaikan ke umat,” pungkasnya.

 
Diketahui, hadir dalam kegiatan ini Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Jazuli Nur, Khadimul Ma’had Pesantren Syaichona Moh Cholil, serta jajaran Forkopimda Bangkalan.


Madura Terbaru