Empat Tips Mendidik Anak Jadi Shalih menurut Habib Qodir Ba’abud
Kamis, 26 Mei 2022 | 12:00 WIB
Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud mengungkapkan nikmat yang paling agung adalah memiliki anak yang shalih. Karena akan membawa derajat orang tua mulia. Hal tersebut disampaikan dalam rangka Haflatul Imtihan Madrasah Nurul Anwar dan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Al-Muqri Assalafi lil Banin Prenduan, Pragaan, Sumenep, Rabu (25/05/2022).
"Anak itu perhiasan dalam kehidupan, pemberian yang sangat agung dari Allah yang senantiasa akan mendoakan orang tuanya, menyenangkan dan menjadi kebanggaan orang tua, penerus dan pengingat orang tua, serta yang akan meneruskan ilmu dan bakat orang tua," ujarnya.
Ia memberikan tips pada orang tua agar anaknya menjadikan shalih. Pertama, mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik. Sebagaimana Syekh Ali Al-Madani yang mewariskan adab atau pendidikan yang lebih baik daripada orang tua mewariskan harta.
"Kami bersyukur jika orang tua memondokkan anak ke pesantren dan madrasah. Karena anak yang memiliki ilmu banyak akan mendatangkan harta, kedudukan, dan dicintai oleh orang banyak serta mengangkat derajat keluarganya," terangnya.
Penceramah asal Kraksaan, Probolinggo ini menjelaskan, anak yang memiliki ilmu yang banyak kelak akan menjadi pemimpin. Adapun ciri-cirinya adalah memiliki akhlak, ilmu, jujur dan amanah.
"Oleh karenanya, jangan sampai memiliki anak yang bodoh. Tanda-tanda anak bodoh diantaranya marah atau mengamuk tanpa ada maksud dan tujuan, suka berbicara yang tidak bermanfaat, menasehati tetapi tidak tahu tempatnya, membuka rahasia orang lain, mudah percaya pada orang lain, tidak tahu teman dan lawan," ulasnya.
Tips yang kedua menanamkan pada anak pengagungan tentang agama. Anak yang dipondokkan di pesantren akan mendapatkan empat hal, yaitu belajar Al Qur'an, hadits, hukum-hukum agama, dan akan menyebarkan akhlak yang baik di masjid, rumah-rumah, tempat umum, serta tempat terpencil.
Ketiga, anak diajari mencintai kebaikan dan mencintai Habaib ataupun ulama. Keempat, mengajari anak membenci kemaksiatan dari orang-orang ahli maksiat.
"Kami yakin, jika anak dipondokkan di pesantren maka ia akan menjaga agama, menerangkan jalan agama dan menangkis gelapnya kebodohan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
2
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
3
KH Anwar Iskandar Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Prabowo
4
Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra untuk KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Tokoh NU
5
Menelusuri Ajaran Al-Qur'an dalam Pancasila
6
UNU Blitar Meriahkan BEN Carnival 2025, Tampilkan Tari Moyo
Terkini
Lihat Semua