• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 27 April 2025

Madura

Faktor-faktor KDRT dan Cara Mencegahnya Menurut Ketua LKKNU Sumenep

Faktor-faktor KDRT dan Cara Mencegahnya Menurut Ketua LKKNU Sumenep
Raudlatun, Ketua LKKNU Sumenep. (Foto: NOJ/Deki)
Raudlatun, Ketua LKKNU Sumenep. (Foto: NOJ/Deki)

Sumenep, NU Online Jatim 

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kian banyak dikabarkan dan menyita banyak atensi dari berbagai kalangan. Belakangan, beberapa kasus tersebut ditemukan tak terkecuali di Kabupaten Sumenep. Menyikapi hal tersebut, Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Sumenep, Raudlatun mengurai beberapa faktor KDRT dan cara mencegahnya.

 

"Faktor yang menyebabkan KDRT yang pertama adalah hubungan relasi kuasa. Jadi relasi yang dibangun dalam keluarga itu adalah relasi kuasa bukan relasi kemitraan antar pasangan," paparnya pada NU Online Jatim, Rabu (09/10/2024).

 

Yang kedua adalah budaya patriarki dimana seakan-akan laki-laki itu adalah nomor satu dalam keluarga. Dalam sistem ini, peran dan tanggung jawab laki-laki dianggap lebih penting dibandingkan perempuan. Padahal, keduanya sama-sama memiliki peranan yang vital dalam menjalani bahtera rumah tangga.

 

"Ketiga, adalah pemahaman atau penafsiran yang masih bias dalam agama. Sehingga beberapa orang melanggengkan bahwa perempuan boleh dipukul dengan alasan untuk mendidik," ujarnya.

 

Ia menjelaskan, untuk terhindar dari KDRT tersebut maka pasangan suami istri perlu membuat pondasi dalam menjadi kehidupan rumah tangga. Salah satu konsep rumah tangga yang baik telah diajarkan oleh Alissa Wahid putri mendiang KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan Gus Dur.

 

"Hubungan keluarga yang baik tidak lepas dari bahan bakar cinta yang dibuat oleh Ning Alissa Wahid konsepnya. Yang pertama adalah sentuhan fisik, misalnya ketika mau berpergian saling bersalaman, berciuman dan bermesraan," kata aktivis perempuan tersebut.

 

Kemudian, lanjutnya, pasangan suami istri harus saling menguatkan satu sama lain. Hal ini sangat penting agar terhindar dari rasa frustasi dan saling menjatuhkan. Jika hal ini dilakukan maka setiap pasangan akan merasa nyaman dan harmonis.

 

"Ciptakan kata-kata penguat, dimana suami istri saling menguatkan bukan saling menjatuhkan," tambahnya.

 

Yang ketiga, adalah saling mengapresiasi. Dukungan dari keluarga sangat penting untuk kesuksesan satu sama lain. Dengan diapresiasi, anggota keluarga merasa dihargai, mereka lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku positif dan mendukung satu sama lain. Apresiasi dan dukungan emosional juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

 

"Kemudian yang ke empat adalah quality time. Hubungan suami istri akan harmonis jika bahan bakar cintanya terus dipompa dalam keluarga kita," pungkasnya.


Madura Terbaru