Syaifullah
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Sumenep memiliki 125 pulau dengan beragam dinamika yang mengiringi. Keberadaan pesantren dan madrasah menjadi bagian tidak terpisahkan dari geliat di kawasan tersebut. Termasuk Pondok Pesantren Nurul Huda yang berlokasi di Banbaru, Kecamatan Giligenteng.
Pada kamis (05/01/20223) lalu, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menyelenggarakan temu wali santri. Kegiatan sekaligus diisi pemberian buku raport sekaligus pelantikan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Huda. Kegiatan dipusatkan di lantai 2 aula pesantren yang berada di kepulauan Giligenting tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan wali santri terhadap Pesantren Nurul Huda,” kata pengasuh pesantren, Kiai Abd Hafidh saat sambutan.
Disampaikannya, karena kepercayaan yang diberikan wali santri membuat lembaga yang ada semakin memiliki semangat dalam mengelola kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan.
"Terima kasih atas kepercayaannya, dan kami siap memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua santri dan siswa, semoga Allah memberikan ma'unah kepada kami, sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk mengantarkan cita-cita santri dan peserta didik,” ungkapnya.
Ustadz Pardi selaku Kepala MTs Nurul Huda pada kesempatan tersebut mengambil sumpah pengurus PK IPNU- IPPNU yang ada. Harusnya Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Sumenep yang melantik dan mengambil sumpah pengurus baru. Namun cuaca dan arus gelombang laut yang kurang bersahabat, sehingga kehadirannya terkendala.
“PC IPNU-IPPNU Sumenep berhalangan hadir karena cuaca ekstrem,” kata Ustadz pardi.
Dalam sambutannya dia berharap pengurus yang baru saja dilantik bisa menjadi kepanjangan tangan lembaga dalam kegiatan-kegiatan yang khusus ditangani pengurus.
“Karena pengurus yang baru saja dilantik juga banyak membawa program yang merupakan pengejawantahan dari visi dan misi lembaga,” katanya.
Dirinya turut berharap pengalaman sebagai pengurus IPNU-IPPNU dapat dijadikan bekal dalam berproses. Tidak semata melanjutkan estafet kepemimpinan di madrasah, juga kelak akan berkiprah di kepengurusan yang lebih tinggi.
“Terutama kelak dapat menjadi kader terbaik bagi jamiyah Nahdlatul Ulama, termasuk Ansor, Fatayat NU dan lainnya,” katanya.
Ustadz Pardi juga menginginkan adanya kerja sama antara wali santri dan guru untuk mendukung aneka program yang dicanangkan lembaga.
“Karena tanpa adanya kerja sama dan dukungan wali santri, mustahil program-program yang ada bisa terlaksana,” terangnya.
Yang juga tidak kalah penting dipesankan adalah agar para wali aktif mengawasi santri ketika berada di rumah. Lantaran mereka lebih banyak di rumah dibanding dengan di sekolah yang hanya 5 jam. Selebihnya santri dan siswa berada di rumah dengan walinya masing-masing. Kegiatan temu wali santri sekaligus pemberian buku raport dan pelantikan IPNU-IPPNU diakhiri dengan ramah tamah.
Geliat kegiatan di sejumlah kepulauan di Sumenep sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi di daratan. Hanya saja, kondisi cuaca yang kerap berubah dan kurang bersahabat agak mengganggu utamanya bila harus mendatangkan tokoh dan narasumber dari daratan. Tidak sedikit akhirnya ditangguhkan bahkan digagalkan lantaran cuaca ekstrem karena mengkhawatirkan keselamatan jiwa.
Terpopuler
1
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
2
Peringati 10 Muharram, Unisma Santuni 1.500 Anak Yatim dan Dhuafa
3
Pesantren Denanyar Jombang Juga Keluarkan Fatwa Haram Sound Horeg
4
Festival Yatim 2025, LAZISNU Sidoarjo Distribusikan Ratusan Juta untuk 1000 Anak
5
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Sarasehan Sambut Kedatangan Santri Baru
6
Susunan Lengkap Pengurus Idarah Aliyah JATMAN Masa Khidmat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua