• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Habib Shadiq Al-Khirid Pertegas Tugas Istri pada Suami

Habib Shadiq Al-Khirid Pertegas Tugas Istri pada Suami
Habib Shadiq Al-Khirid (tengah) saat memberi ceramah kepada Fatayat NU Ambunten, Sumenep, Kamis (16/02/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)
Habib Shadiq Al-Khirid (tengah) saat memberi ceramah kepada Fatayat NU Ambunten, Sumenep, Kamis (16/02/2023). (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Al-Habib Shadiq Al-Khirid menegaskan, didirikannya Fatayat NU untuk mempertegas tugas perempuan sebagai istri, yakni mengabdi kepada suami dengan budi luhur. Karena surga perempuan ada pada suaminya (laki-laki).

 

Pernyataan ini disampaikan pada penutupan Festival Rajabiyah yang dihelat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Ambunten, Sumenep. Diketahui, kegiatan digelar dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-75 Fatayat NU dan 1 Abad NU yang dipusatkan di pendopo kecamatan setempat, Kamis (16/02/2023). 

 

“Buat apa pemudi NU cakap mengadakan acara, namun di balik itu melawan pada suami. Jika suaminya tidak tenang di luar rumah atau saat mengais rezeki, tandanya sang suami dimarahi oleh istrinya. Ingat, Rasulullah pernah diperlihatkan neraka oleh Allah. Yang paling banyak penghuninya adalah perempuan,” ujarnya saat memberi tausiyah sembari menundukkan kepala.

 

Dikisahkan olehnya, suatu hari seorang sahabat mempertanyakan latar belakang atas kejadian ghaib yang dilihat nabi di neraka. Habib Shadiq mengatakan, perempuan di neraka karena tidak pernah mengucapkan terima kasih pada suami, walaupun itu hal yang kecil. 

 

“Tebarlah senyum pada suami. Yang sabar saat suami tidak punya uang. Layani suaminya dengan baik. Yang perlu digaris bawahi adalah istri tak boleh mentaati suami ketika keluar dari jalan Allah,” ungkapnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Anwarud Da’wah Ambunten mengimbau kepada pemuda NU agar tidak masuk ke sebuah rumah yang di dalamnya ada perempuannya, kendati demikian iparnya. Sebagaimana dawuh nabi, jihad perempuan ada di rumahnya. Semakin tertutup, maka semakin banyak mendapatkan pahala.

 

Namun, menurutnya bukan berarti perempuan tak boleh berprofesi. Keprofesian itu ditekuni jikalau kondisi mendesak, seperti persoalan ekonomi keluarga. Dirinya mengajak agar memetik hikmah kisah istri Abdullah bin Mas’ud yang rela berdagang demi suaminya. Sedangkan sang suami fokus mengajar. 

 

“Siti Fatimah Az-Zahra r.a rela tangannya rusak saat menggiling gandum, di lehernya terdapat bekas tali saat memikul air, dan pakaianya hitam lantaran memasak di dapur,” curahnya sembari sesekali menutup pandangannya pada audien.

 

Habib Shadiq mengutarakan, ciri-ciri perempuan yang baik di antaranya adalah suka beribadah, menjaga aurat, menjaga harta suami, dan menyusui serta mendidik anak-anaknya. Tak hanya itu, ia melarang kepada pemudi NU agar tidak tergiur dengan pakaian-pakaian yang kurang baik.

 

“Saat nabi melihat neraka, wanita yang disiksa lantaran berpakaian seperti halnya telanjang atau memperlihatkan lekuk tubuhnya. Jenis pakaian itu merupakan cara warga asing untuk menjauhkan umat Islam dari Al-Quran,” tuturnya.

 

Selain itu, ia juga menjelaskan tentang peran perempuan sebagai penentu bangsa. Pasalnya, baik tidaknya sebuah bangsa ditentukan oleh perempuan. Sebagaimana dikatakan nabi, perempuan ibarat sawah. Jika tanahnya bagus, maka bibit yang ditanam di ladang itu akan tumbuh subur. 

 

Alumni Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu mengimbau untuk mendoakan suami, orang tua dan guru. Juga mengajak untuk membahagiakan orang tua. Jika demikian, anaknya akan patuh pada orang tuanya.

 

“ingat, karakter anak akan mengikuti watak ibunya. Perempualah yang akan mengubah masa depan bangsa. Mulai sekarang perbaiki akhlaknya demi masa depan anaknya. Doakanlah anaknya dengan membaca Al-Fatihah dan ayat kursi. Doa seorang ibu mustajabah,” pintanya.


Madura Terbaru