• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Hadir di Sampang, Yenny Wahid Ceritakan Misi Kunjungan ke Luar Negeri

Hadir di Sampang, Yenny Wahid Ceritakan Misi Kunjungan ke Luar Negeri
Yenny Wahid menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sampang. (Foto: NOJ//sketsindonews.com)
Yenny Wahid menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sampang. (Foto: NOJ//sketsindonews.com)

Sampang, NU Online Jatim

Sejumlah undangan menjadi pembicara dan pertemuan internasional kerap diikuti Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid beberapa waktu terakhir. Di forum tersebut dirinya terus mendengungkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Terutama terkait dengan menjaga kerukunan kehidupan antarumat beragama.


Hal tersebut disampaikan Yenny Wahid saat menghadiri Ta'dhim Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-12 KH Ahmad Khalid di Pondok Pesantren Roudlatul Ulum Arrahmaniyah di Dusun Pramian, Desa Taman, Kecamatan Sreseh, Sampang, Sabtu (07/10/2023).


Putri almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tersebut menyatakan, dalam beberapa pekan belakangan dia telah melakukan perjalanan ke beberapa negara. Selain Jerman dan negara lain, dia juga mengunjungi China.


"Kunjungan ke negara-negara ini, salah satunya dalam rangka syiar Islam," katanya sebagaimana dilansir Liputan6.com.


Yang selalu disampaikan dari kunjungan ke beberapa negara tersebut adalah menunjukkan kepada dunia bagaimana Islam di Indonesia bisa menjaga perdamaian di tengah munculnya persoalan keagamaan di beberapa negara. Islam di Indonesia meski jumlah pemeluk terbesar, telah mampu menjaga perdamaian dan kesatuan. Itulah yang dia syiarkan ke dunia.


"Muslimin dan muslimat di Indonesia ini baik-baik. Menjaga kesopanan, menjaga kesantunan, suka shalawatan, makanya hatinya baik," kata pengurus Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 tersebut.


Dirinya juga menjelaskan namanya yang disebut-sebut ideal sebagai figur calon wakil presiden.


"Iya, saya berterima kasih ada banyak orang yang menganggap saya bisa dipercaya untuk membantu dan berkiprah untuk negara. Saya berikan apresiasi. Bagi saya, yang lebih penting saya tetap bisa meneruskan perjuangan Gus Dur. Mau di posisi di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan," tegas dia.


Ketika ditanya apakah dirinya siap jika diminta menjadi sebagai cawapres dari capres yang ada, Yenny Wahid menyatakan, siap untuk jadi cawapres, dan juga siap untuk tidak jadi cawapres. Dikatakannya, bahwa di dalam atau di luar pemerintahan, ia akan tetap berjuang untuk bangsa.


"Politik itu kan hanya alat. Alat untuk mencapai maslahat dan kebaikan masyarakat. Nah, menduduki jabatan publik itu adalah mengemban amanah. Politik itu alat yang besar, yang bisa digunakan untuk kemaslahatan umat. Intinya jabatan publik hanyalah alat saja," tegasnya.


Karena itu, di luar konteks politik, Yenny Wahid menegaskan bahwa yang dia lakukan selama ini adalah bekerja untuk bangsa.


"Saya saat ini juga tetap bekerja untuk bangsa. Salah satunya mengerjakan program-program dengan lembaga dunia, PBB," katanya.


Melalui Wahid Foundation, Yenny Wahid terus bekerja melalui program penguatan masyarakat, penguatan peran perempuan, toleransi, penghormatan terhadap kebinekaan.


"Jadi, mau di dalam sistem, jadi pejabat maupun tidak jadi pejabat, saya tetap berjuang untuk bangsa," tandas dia.


Editor:

Madura Terbaru