Ketua Ansor Jatim Dorong Kader Waspadai Gerakan yang Merongrong NKRI
Sabtu, 8 Februari 2025 | 10:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim, H Musaffa Safril, mendorong kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan yang dapat merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penegasan itu disampaikan saat membuka secara resmi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser Modung Raya. Agenda kaderisasi Banser itu dipusatkan di Pondok Pesantren Ar-Rowiyah, Mancengan, Modung, Bangkalan, Jumat (07/02/2025).
“Penting untuk mewaspadai bangkitnya organisasi-organisasi yang berpotensi merongrong keutuhan NKRI, terutama yang telah dilarang oleh pemerintah,” ujarnya saat sambutan di hadapan peserta Diklatsar Banser Modung Raya.
Dirinya menyebutkan bahwa tantangan kebangsaan saat ini semakin kompleks. Meskipun beberapa organisasi radikal telah dibubarkan oleh pemerintah, mereka seringkali muncul kembali dengan wajah dan strategi baru.
“Kita harus selalu waspada, karena kelompok-kelompok ini bisa saja berganti nama atau melakukan pendekatan berbeda, tetapi tetap membawa misi yang sama, yaitu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Pria kelahiran Sumenep itu menekankan, Banser sebagai kader pengawal Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan membendung ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Menurutnya, keberadaan Banser di tengah masyarakat bukan hanya sebagai barisan pertahanan fisik, tetapi juga benteng moral dan ideologis yang harus selalu siap menghadapi berbagai ancaman terhadap NKRI.
“Jangan pernah lengah, tetap perkuat pemahaman kebangsaan, dan jaga persatuan umat,” ungkap mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Bangkalan, H Zainal Arifin Zuber, menyambut baik penyelenggaraan Diklatsar ini. Ia menyampaikan harapannya agar para kader Banser yang telah dididik mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan, khususnya di wilayah Madura.
“Banser harus menjadi perekat umat, menjaga harmoni sosial, dan mengawal ulama serta pesantren dari ancaman kelompok-kelompok yang ingin merusak persatuan bangsa,” tuturnya.
Ia menyebutkan, Diklatsar Banser Modung Raya ini diikuti oleh 86 peserta. Mereka mendapatkan pelatihan intensif yang mencakup kedisiplinan, wawasan kebangsaan, keterampilan pengamanan, serta kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial di masyarakat.
“Selain itu, mereka juga akan dibekali dengan pemahaman agama yang moderat sebagai bagian dari upaya menangkal radikalisme,” kata Safril.
Hal senada juga disampaikan pada Ketua Korwil Ansor Jatim wilayah Madura, H Syafiuddin. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya membentuk fisik yang kuat, tetapi juga mental dan wawasan kebangsaan yang kokoh.
“Hal ini agar setiap anggota Banser selalu siap menghadapi dinamika sosial yang berkembang di masyarakat nantinya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
2
Siswa MI Bilingual Roudlotul Jannah Prambon Raih Juara 1 Pildacil Porseni Jatim
3
Innalillahi, Mustasyar PCNU Tuban KH Cholilurrohman Wafat
4
Polemik Sound Horeg, Dosen Ma'had Aly Lirboyo: Perlu Ada Solusi Bersama
5
Pesantren Al-Anwar Pacitan Gelorakan Mars Syubbanul Wathan di Festival Rontek 2025
6
Khutbah Jumat: Inspirasi Dakwah dan Perjuangan Nabi Musa saat Muharram
Terkini
Lihat Semua