Ketua Literacy Center LTNNU Jatim Jelaskan Hakikat Literasi
Ahad, 27 November 2022 | 07:00 WIB
Firdausi
Kontributor
Pamekasan, NU Online Jatim
Ketua Literacy Center Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur, Mukani mengatakan, hakikat literasi adalah memahami, melibatkan, menggunakan, menganalisis dan mentransformasi teks.
Pernyataan ini disampaikan saat mengisi acara Pelatihan Kader Literasi (PKL) yang digelar oleh PW LTNNU Jatim dan dipusatkan di Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, Sabtu (26/11/2022).
Dijelaskan, tujuan literasi meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang telah diterima. Selain itu, mendorong seseorang untuk berpikir kritis dan tidak mudah bereaksi.
"Literasi membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dengan cara membaca. Serta mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang," terang pria asal Jombang itu.
Ia menyebutkan, mengembangkan budaya literasi akan meningkatkan pengetahuan tentang kosa kata, membuat otak bisa bekerja optimal, dan menambah wawasan. Selain itu, dapat pula mempertajam diri dalam menangkap informasi diri dari sebuah bacaan.
"Manfaat literasi yang nantinya akan dirasakan oleh kita adalah mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berpikir dan menganalisis, melatih fokus dan konsentrasi, melatih diri untuk bisa menulis, serta merangkai kata dengan baik," paparnya.
Tak hanya itu, Mukani menyebutkan jenis literasi, antara lain, literasi dasar yang meliputi membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung. Selanjutnya, literasi perpustakaan, yaitu media dan teknologi.
Berbeda dengan jenis literasi menurut Kemendikbud RI, literasi adalah seni baca tulis, numerasi, sains, budaya, finansial, dan digital.
"Produk literasi itu berbentuk fiksi yang meliputi puisi, cerita pendek, dan novel. Juga berbentuk non fiksi yang berupa buku, artikel, opini, dan laporan penelitian," ungkapnya.
Guna keakuratan data, lanjutnya, ia memberikan panduan literasi santri pada peserta PKL. Pertama, tabayun (klarifikasi). Kedua, ilmu takhrijul hadits. Ketiga, tashawur dharuri (apodictic) dan nadzari (speculative). Keempat, tasdhiq (membenarkan).
"Agar santri mendapatkan informasi yang akurat di website, bisa buka di www.nu.or.id, jatim.nu.or.id, www.pesantren.id, www.fikih.id, www.alif.id, www.iqra.id, dan masih banyak lagi situs resmi yang keakuratan datanya bisa dibenarkan," pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua