• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Madura

Ketua PCNU Sumenep: Kegiatan NU Semakin Hadir di Masyarakat

Ketua PCNU Sumenep: Kegiatan NU Semakin Hadir di Masyarakat
Suasana silaturrahim di aula PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Suasana silaturrahim di aula PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH A Pandji Taufiq mengatakan, kegiatan NU di Sumenep semakin hadir di tengah-tengah masyarakat, termasuk hadir ke mushala di pedesaan. Bahkan partisipasi pesantren benar-benar nyata, seperti ikut serta memperingati hari-hari besar Islam dan NU. 


“Ini semua bukan dari pengurus NU yang turun ke lapangan, tapi anugerah yang diberikan Allah SWT, sehingga mereka tetap mencintai NU dan mencintai ilmunya alim ulama,” ujarnya saat memberi sambutan di acara Silaturrahim, Buka Bersama dan Pemberian Beasantri di aula PCNU setempat.


Pihaknya berharap, kecintaan kepada jamiyah dipertahanakan dan ditumbuhkembangkan agar kehidupan ini dilimpahi keberkahan. Kegiatan Ramadhan ini tidak hanya PCNU yang melaksanakan khataman Al-Qur’an. Kegiatan serentak ini dilaksanakan sampai ke tingkat Pengurus Anak Ranting (PAR). Termasuk pula kegiatan sosial yang dilakukan oleh semua Ranting NU.


“Tidak hanya khataman Qur’an yang dilakukan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) di Sumenep, tapi pengurus memberikan santunan kepada yatim, dhuafa, dan guru ngaji,” terangnya di kanal Youtube TVNU Sumenep yang diakses NU Online Jatim, Sabtu (06/04/2024).


Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk ini menyatakan, Sumenep yang dikenal dengan sebutan Solonya Madura menjadi barometer bagi warga Madura. Tentunya ini hasil jerih payah kaum sarungan yang dinilai baik oleh orang lain.


Untuk mempertahankan hal tersebut, ini menjadi tugas semua elemen guna mempertahankan nilai kesantrian yang ada di Sumenep. Bagaimanapun, nilai kesantrian di Sumenep ternyata mampu mewarnai kehidupan masyarakat.


Dijelaskan, buka bersama yang lumrah dilaksanakan oleh PCNU bersama lembaga, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Badan Otonom (Banom) NU adalah kegiatan yang sejak dulu ada, bahkan sudah ada sebelum tahun 2000 an. 


“Dulu, di akhir Ramadhan diadakan buka bersama sambil mendengarkan ikhbar 1 Syawal, tepatnya pada tanggal 28 Ramadhan. Berhubung kecanggihan teknologi semakin maju, Nahdliyin bisa menyaksikannya melalui smartphonenya masing-masing di kanal PBNU. Inilah alasan buka bersama tahun ini dimajukan pada tanggal 25 Ramadhan,” terangnya.


Selain itu, ia mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, berkat pertolongannya Nahdliyin bisa melaksanakan puasa. Dirinya berdoa, warga NU bisa menyelesaikan kewajibannya (ibadah puasa) hingga hari terakhir.


“Semoga ibadah dan amal kita diijabah oleh Allah. Semoga Ramadhan ini kita lebih baik dari sebelumnya dan bisa dipertemukan lagi dengan Ramadhan di tahun mendatang,” tandasnya.


Madura Terbaru