• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 27 April 2025

Madura

Musaffa Safril Minta GP Ansor Sumenep Kawal Kasus KDRT Berujung Kematian

Musaffa Safril Minta GP Ansor Sumenep Kawal Kasus KDRT Berujung Kematian
Ketua GP Ansor Jatim, Musaffa Safril. (Foto: NOJ/Pantura7)
Ketua GP Ansor Jatim, Musaffa Safril. (Foto: NOJ/Pantura7)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Musaffa Safril, menyampaikan pernyataan tegas terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengakibatkan seorang perempuan di Sumenep meninggal dunia. Korban tersebut meninggal akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, seorang warga Desa Jenangger, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

 

Safril mengecam keras tindakan KDRT tersebut dan mendesak agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini. Ia juga menekankan pentingnya penanganan kasus yang transparan, tanpa ada upaya untuk menyembunyikan fakta-fakta yang ada. Alasan yang dikemukakan pelaku, yakni konflik berawal dari penolakan korban terhadap ajakan berhubungan intim, menurut Safril, tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindakan kekerasan yang terjadi.

 

"Kasus KDRT yang menelan korban jiwa seperti ini tidak bisa dianggap enteng. Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini tanpa ada satu pun fakta yang disembunyikan. Apapun alasan di balik tindakan kekerasan tersebut, ini adalah pelanggaran hukum yang harus diproses dengan seadil-adilnya," tegas Safril, Selasa (08/10/2024), dikutip dari Times Indonesia.

 

Selain itu, Ia juga menginstruksikan kepada Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sumenep untuk ikut mengawal jalannya kasus ini.

 

"PC Ansor Sumenep harus terlibat aktif dalam pengawasan proses hukum ini, memastikan agar kasus ini ditangani dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku," tandasnya.

 

Ia juga menambahkan, bahwa kasus KDRT ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat luas.

 

"Kita semua harus lebih waspada dan berhati-hati dalam kehidupan rumah tangga. KDRT bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga pelanggaran hak asasi manusia yang dampaknya bisa sangat fatal, seperti yang terjadi pada kasus ini," pungkasnya.

 

Kasus KDRT yang berujung pada kematian ini menjadi sorotan penting bagi GP Ansor Jawa Timur, sebagai bagian dari komitmen mereka dalam menjaga keadilan sosial dan mencegah kekerasan dalam bentuk apapun di tengah masyarakat.


Madura Terbaru