• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

NU Women Usung 3 Isu Besar Tangani Persoalan Perempuan dan Umat

NU Women Usung 3 Isu Besar Tangani Persoalan Perempuan dan Umat
Yenny Wahid, Ketua OC peringatan 1 Abad NU. (Foto: Youtube TVNU)
Yenny Wahid, Ketua OC peringatan 1 Abad NU. (Foto: Youtube TVNU)

Sumenep, NU Online Jatim
NU Women memiliki 3 isu besar untuk menjawab permasalahan perempuan dan umat manusia di satu abad ke depan. Yakni, penguatan perlindungan anak, penanggulangan perubahan iklim, pemberdayaan perempuan NU secara ekonomi, sosial, politik dan keagamaan.


Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Organizing Committee (OC) 1 Abad NU, Nyai Hj Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid di acara NU Women Frest di Graha Pertamina Jakarta, yang diunggah kanal youtube Televisi Nahdlatul Ulama, Senin (17/10/2022).


Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyadari bahwa pelecehan seksual kerap terjadi di kalangan masyarakat. Salah satunya di kalangan lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan berbasis agama.


"Problem ini akan menjadi perhatian utama dan akan ditanggulangi bersama," ujar putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.


Selain itu, Yenny Wahid mengutarakan bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kerap terjadi, seperti yang dialami oleh salah satu selebriti Indonesia. Namun selebriti ini memutuskan mencabut gugatannya dengan mengatakan masih sayang.


"Jangan tertawa dulu, karena data menunjukkan bahwa rata-rata korban KDRT di atas 50 persen. Namun, terkadang cenderung kembali pada pasangannya masing-masing," tutur perempuan kelahiran 29 Oktober 1974 itu.


"Ini Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi kita untuk mengedukasi masyarakat agar bisa keluar dari rantai yang membelenggu pada mereka," imbuhnya.


Tak hanya itu, NU Women akan melakukan program peningkatan kapasitas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Perempuan yang memiliki tugas utama untuk membentuk mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan.


Soal perubahan iklim berkaitan dengan pemanasan global, lanjutnya, Presiden RI Ir H Joko Widodo memberikan target bahwa Indonesia di tahun 2060 harus net zero emission. Artinya, harus mencapai target 0 persen emisi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.


"Pemerintah harus dibantu. Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri. Masyarakat harus terlibat. Karena itulah di NU Women akan mengerahkan penggerak-penggerak hijau dari kalangan perempuan yang akan bekerja menangani perubahan iklim ini," paparnya.


Yenny Wahid mengatakan, NU Women bersama mitra akan memberikan literasi keuangan pada 1 juta perempuan selama beberapa tahun ke depan agar lebih berdaya secara finansial.


"Kami titip pesan pada pembantu presiden agar harga beras satu harga dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Tidak ada kesenjangan ekonomi daerah yang maju dan tidak maju. Semua sama, kita bisa beli beras dengan harga yang sama untuk kualitas tertentu yang biasa dikonsumsi masyarakat," pintanya.


Dirinya berharap pada ibu-ibu NU Women di seluruh dunia memiliki peran besar untuk memajukan Islam rahmatan lil alamin. Yakni, Islam yang mengacu pada keinginan membawa kebaikan di seluruh masyarakat.


“Suara NU Women ini membawa keadilan bagi seluruh masyarakat dan bagian dari advokasi politik yang substantif atau membawa maslahah bagi seluruh masyarakat,” katanya.


Dijelaskan, sebagian undangan yang hadir pada pertemuan tersebut memakai kain wastra Nusantara. Kain tersebut adalah simbol yang menyatakan dengan tegas bahwa Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah menghargai tradisi. Karena tradisi menjadi salah satu sumber rujukan hukum Islam.


"Inilah kiprah kita dalam menjawab permasalahan perempuan dan masyarakat pada umumnya di abad ke-2 nanti. Kelak menjadi tiang kekuatan dari NU yang membawa maslahah bagi seluruh bangsa. NU Women berdaya dan berkarya," pungkasnya.


Madura Terbaru