• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Malang Raya

Mengenang KH Shohibul Kahfi, Sosok Disiplin Waktu dan Fakih Ilmu Hisab

Mengenang KH Shohibul Kahfi, Sosok Disiplin Waktu dan Fakih Ilmu Hisab
KH M Shohibul Kahfi semasa hidupnya. (Foto: Istimewa).
KH M Shohibul Kahfi semasa hidupnya. (Foto: Istimewa).

Malang, NU Online Jatim

Tepat 23 Dzulqa’dah 1442 genap satu tahun wafatnya salah satu pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH), KH M Shohibul Kahfi. Dikenal sosok yang disiplin waktu dan fakih dalam ilmu hisab. Salah satu cabang ilmu pengetahuan untuk menentukan posisi bulan dalam menetapkan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

 

Selain menjadi salah satu pengasuh PPMH yang beralamatkan di Jalan Gading Pesantren No. 38 Kota Malang, Kiai Kahfi juga seorang dosen matematika. Beliau tercatat aktif pengajar di Universitas Negeri Malang. Serta menyelesaikan  program magister pendidikan matematika pada tahun 1999.

 

Salah satu abdi ndalem almarhum, Nur Fadil Oktavian mengaku kagum dengan romo kiai sebab dalam kehidupan sehari-hari dari pagi hingga malam waktunya bermanfaat. Teratur mulai sebelum seubuh, jamaah subuh, kemudian membaca Al-qur'an. Dilanjutkan mutholaah kitab, setelah itu shalat dhuha, pengajian kitab dhuha dan mengajar di kampus.

 

"Ke kampus tidak sampai setengah hari. Mungkin sebelum dhuhur sudah langsung balik ke ndalem. Itupun langsung jamaah, ngajak santri. Kalau terlewat, mengajak shalat dengan santri," kata Nur Fadil Oktavian, Ahad (04/07/2021).

 

Ia melanjutkan, setelah istirahat dan tidur siang sebentar almarhum menunggu shalat ashar. Selepas bermajah ashar dilanjutkan mengaji kitab, jika tidak ada jadwal terkadang bermusyawarah dengan keluarga dalam satu rumah.

 

"Saya tidak sengaja, melihat (almarhum) selalu bermusyawarah dalam semua hal bersama keluarga, tidak mengambil keputusan sendiri," ungkap Cak Fadil, sapaan akrabnya.

 

Menurutnya, teladan dari almarhum yang kini selalu diingat yaitu pesan tersirat supaya memanfaatkan waktu dengan baik. "Supaya apa? supaya kita disiplin begitu untuk waktu. Saya pegang dan saya ingat selalu dalam hal waktu," terangnya kepada NU Online Jatim.

 

Santri yang pernah mengabdi sebagau abdi ndalem selama kurang lebih enam tahun itu mengungkapkan, Kiai Kahfi merupakan orang yang paling menjaga makanan. Tidak mau yang mewah, termasuk kebersihan, serta menjaga hal-hal haram dari makanan tersebut.

 

"Beliau itu nedo (makan, red) selalu sederhana, tidak neko-neko. Makanya yang saya tahu, beliau suka makanan (masakan) Bu Nyai, jarang banget membeli makanan, beliau malah sukanya masakannya Bu Nyai," beber Cak Fadil.

 

Menurutnya, pesan Kiai Kahfi kepada santri meski sudah mondok dan kuliah jangan sampai terlalu banyak sibuk di kampus. Harus benar-benar memaksimalkan waktunya di pondok.

 

"Kita akan rugi (waktu, ilmu, keberkahan) bila banyak meninggalkan kegiatan-kegiatan atau pengajian kitab di pondok," pungkas santri asal Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang tersebut.

 

Sementara Abdul Mubarok at-Tamimi, salah satu santri yang pernah diajar ilmu hisab menjelaskan, kealiman almarhum dalam memaparkan ilmu hisab di kelas madrasah diniyah sesuai kitab dan gamblang. "Detail (penjelasnya), tetapi teman-teman santri kadang yang tidak faham," papar santri asal Bogor tersebut.

 

Ia menuturkan, suatu ketika pernah satu kelas disuruh mengerjakan penentuan awal salah satu bulan Hijriyah. Namun akhirnya dicari bersama-sama dengan bimbingan beliau.

 

"Pernah diberikan tugas untuk menentukan awal Syawal, dibedah satu persatu. Akhirnya dikerjakan bareng-bareng satu kelas," tandas santri yang sekaligus mahasiswa pascasarjana STAIN Al-Hikam Malang tersebut.

 

Lain halnya dengan Tomy Andre Ansyah, mahasiswa Universitas Negeri Malang mengungkapkan, almarhum sosok yang sangat disiplin waktu masuk kuliah.

 

"Waktunya dzuhur menelepon kantor bawah (pondok) terus adzan. Setelah tidak berselang lama beliau datang untuk berjamaah," ujar mahasiswa sekaligus santri PPMH Gading tersebut.

 

Tomy menambahkan, kefakihan ilmu hisab sendiri seiring dengan kecerdasan almarhum dalam bidang akademik. Sosok dosen yang bijak, sekaligus sosok kiai muda  

 

"Karena juga dosen Matematika, menunjang yang namanya ilmu hisab. Karena juga ilmu hitung-hitungan," tuturnya.

  

Tomy juga mengaku terkesan dengan almarhum dari keistiqamahaan terutama dalam mengajar. Tidak hanya itu, jadwalnya padat, mengajar, diniyah, acara, kegiatan, dan lain-lain disempatkan untuk mengisi pengajian di kampung-kampung.

 

"Disenangi masyarakat, sampai-sampai di masyarakat mengadakan haulnya (almarhum) sendiri malam ini insyaallah," pungkas pria asal Kabupaten Kediri ini.

 

Editor: Romza


Editor:

Malang Raya Terbaru