• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Malang Raya

PCNU Malang Minta Santri Peka terhadap Kondisi Lingkungan

PCNU Malang Minta Santri Peka terhadap Kondisi Lingkungan
Suasana bedah buku Kitab Santri Lakpesdam NU Kaupaten Malang. (Foto: NOJ/Dokumen Lakpesdam)
Suasana bedah buku Kitab Santri Lakpesdam NU Kaupaten Malang. (Foto: NOJ/Dokumen Lakpesdam)

Malang, NU Online Jatim

Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdhatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Malang mengadakan bedah buku Kitab Santri: Antologi Pengalaman dan Pendidikan Moral Di Pesantren. Menggandeng perguruan tinggi sebagai lokasi bedah buku, acara ini diikuti puluhan peserta di Aula Perpustakaan Pusat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 

 

Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili sekaligus keynote speaker menuturkan bahwa sebagai seorang santri seyogyanya menebar manfaat kepada masyarakat luas dan peka terhadap kondisi lingkungan yang ada. 

 

"Sekarangan ini PCNU Kabupaten Malang fokus untuk penanganan kemiskinan. Ini adalah salah satu implementasi dari hakikat seorang santri," dikutip NU Online Jatim, Jum'at (27/10/2023).

 

Menurutnya, ada tiga poin penting yang bisa dijadikan pelajaran dari buku ini, yaitu komitmen keilmuan, advokasi dan keikhlasan. Santri sudah terlatih hidup antroistik (ikhlas) dalam mengerjakan sesuatu tanpa mengharap imbalan.

 

“Termasuk dalam mempelajari dan memahami agama harus dengan dalil agama, sedangkan jika ingin memahami sesuatu (selain agama) harus memakai dalil lain dari sesuatu tersebut,” terangnya.

 

Senada, Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Malang, Dr M Sutomo mengungkapkan bahwa dengan pelaksanaan bedah buku ini dapat menambah wawasan dan memberikan semangat untuk anak-anak bangsa Indonesia. "Bukan hanya mengaji, namun santri juga bisa berkarya," ujar M Sutomo.

 

Sedangkan, Rektor UIN Maliki Malang, Prof Zainuddin mengungkapkan ada beberapa poin bahwa pondok pesantren memiliki ciri khas yang tidak dimiliki lembaga lain. Santri menjadikan kiai sebagai role model di pondok pesantren, karena pengaruh yang diberikan oleh orang berilmu dan beradab menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari. 

 

“Selanjutnya, sistem pendidikan di pondok pesantren tidak hanya sekadar full day school, tetapi full day education. Karena metode pendidikan di pondok pesantren sangat diperhatikan oleh kiai dan pengurus dari santri bangun tidur sampai tidur kembali,” jelasnya.

 

Tak hanya itu, metode di pondok pesantren, seorang santri yang sudah menjadi alumni tidak sepenuhnya disiapkan untuk bekerja seperti pendidikan pada umumnya, melainkan juga menjadi seorang yang bermanfaat terhadap umat lainnya.

 

"Sistem pendidikan yang ada di pondok pesantren masih menjadi yang terdepan,” ungkap Prof Zainuddin.

 

Ia juga mengaku santri usai lulus dari pesantren sangat jarang menjadi seorang pengangguran, namun memberikan manfaat dan keilmuannya terhadap orang lain dengan prinsip kehalalan. Pasalnya, santri memiliki sikap dan karakter excellent, yaitu ulet, tawadhu, serta mandiri.

 

"Hampir jarang yang gagal ketika menghadapi dunia nyata, baik di lingkungan keluarga, pun di lingkungan masyarakat," tutupnya. 


Malang Raya Terbaru