Malang, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili menyayangkan kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi terkait calon jamaah haji tahun 2022 yang tidak diizinkan berangkat lantaran berusia di atas 65 tahun atau lanjut usia (lansia).
"Sungguh ironis, tentunya Pemerintah Indonesia kami harap untuk segera melobi. Kalau aturan tersebut diberlakukan kasihan warga lansia, sedangkan antrinya sudah cukup panjang," katanya saat dihubungi NU Online Jatim, Senin (23/05/2022) malam.
Gus Hamim, sapaan akrabnya, menilai bahwa kebijakan tersebut dirasa kurang adil. "Kebijakan tersebut saya rasa kurang adil. Kasihan bagi masyarakat yang sudah daftar lama dan berharap berangkat, tetapi saat akan berangkat terkendala usia," ungkapnya.
Ia menambahkan, jika para lansia tidak diberikan izin untuk segera menjalankan ibadah haji, maka dikhawatirkan kesehatannya semakin menurun.
"Oleh karenanya, satu-satunya jalan yakni melakukan lobi. Kami berharap Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama RI terus mengupayakan agar lansia bisa menjalankan ibadah haji secepatnya," tambahnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 02, Ganjaran, Gondanglegi tersebut juga berharap agar Nahdliyin yang diberi kesempatan beribadah haji tahun 2022, untuk menata niat yang baik serta menjaga kesehatan masing-masing.
"Kami juga berharap Nahdliyin saling membantu satu sama lain ketika berada di tanah suci, baik terkait kesehatan maupun finansial antar jamaah," pungkas Gus Hamim.
Sebagai informasi bahwa, calon jamaah haji asal Kabupaten Malang yang batal berangkat di tahun 2022 sebab kebijakan Pemerintah Arab Saudi tersebut sejumlah 1086 orang lansia.
Pada mulanya mereka mempunyai jadwal keberangkatan haji tahun 2020 lalu. Namun, karena dua tahun terakhir Arab Saudi tidak membuka pintu haji untuk Indonesia, sehingga mereka harus rela menunggu, sebelum akhirnya gagal berangkat lagi.
