• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Matraman

50 Santri Pondok Ngunut Tulungagung Dakwah di Daerah Pegunungan

50 Santri Pondok Ngunut Tulungagung Dakwah di Daerah Pegunungan
Pemberangkatan 50 santri Pondok Ngunut. (Foto: NOJ/Media Pondok Ngunut)
Pemberangkatan 50 santri Pondok Ngunut. (Foto: NOJ/Media Pondok Ngunut)

Tulungagung, NU Online Jatim

Setiap menjelang bulan Ramadhan Pondok Pesantren Hidayatul Muntadi-ien dan Madrasah Hidayatul Muntadi-ien (PPHM-MHM) Ngunut, Tulungagung memiliki program khusus yaitu dakwah di daerah pinggiran atau pegunungan yang notabenenya minim pengetahuan bidang agama.

 

Kepala Pondok, Ustadz M Abdul Ghofur memberikan arahan sekaligus membacakan tata tertib santri. Beberapa di antaranya menjaga nama baik pondok, senantiasa berperilaku sopan santun serta ramah kepada masyarakat sekitar.

 

"Tidak lupa menjalin hubungan baik antar kelompok atau posko. Jumlah santri ada 50 santri yang dikirim ke Kecamatan Dongko, Trenggalek. Dibagi menjadi 7 posko dan setiap desa kami isi dengan 2 kelompok atau posko," terang Ustadz Ghofur diterima NU Online Jatim, Rabu (08/03/2023).

 

Sementara, pemberangkatan dilakukan pada Selasa (07/03/2023) dengan disaksikan oleh asatidz dan dewan pengasuh. Santri delegasi dakwah dinaungi oleh bidang Lembaga Dakwah Santri di masjid Baitul Fattah PPHM Pusat.  

 

Pengasuh PPHM, KH Fathurrouf berharap para santri selalu kompak dan senantiasa menjaga akhlaqul karimah dalam setiap kesempatan ketika sudah terjun langsung bersama masyarakat.

 

"Segala sesuatu kalau kita kerjakan dengan kompak pasti akan terasa ringan," dawuh KH Fathurrouf.

 

Senada, Mundzir Madrasah Hidayatul Muntadi-ien, KH M Adib Minanurrohman Ali menuturkan, sesuai dengan apa yang dikatakan pengasuh bahwa yang utama adalah menjaga akhlaq dimana pun berada. 

 

"Terakhir luruskan dan jaga  niat niat supaya tidak salah jalan ketika berkhidmah agar apa yang kalian kerjakan menjadi barokah," ungkapnya.

 

Lain halnya, dzurriyah PPHM, KH Moch Ibnu Shodiq Ali memberikan pesan untuk memperbanyak membaca shalawat. Karena amaliyah shalawat amalan yang sangat ringan dan diterima tanpa adanya aling-aling. Hal itu dilakukan sebagai penjagaan untuk santri yang berdakwah dimana pun berada. 

 

"Sebagai seorang Santri Ngunut, laksanakan amaliyah-amaliyah yang sudah menjadi rutinitas di pesantren. Kalian harus punya benteng sebagai penguat supaya terhindar dari orang-orang yang tidak suka," tandasnya.

 

Acara ditutup dengan doa oleh KH M Ubaidillah Ali dan dilanjutkan dengan mushofahah bersama. Lalu pemberangkatan, oleh seluruh pengasuh berkumpul berdo’a bersama memberangkatkan rombongan 50 santri ini dakwah menuju Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

 

Penulis: Muhammad As'ad Faidl


Matraman Terbaru