Ponorogo, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo melaksanakan pengukuhan pengurus Departemen dan Lembaga pada Kamis (14/07/2022). Pengukuhan digelar di komplek Makam Batoro Khatong, Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
Ketua PC GP Ansor Ponorogo, Muhammad Ilham mengatakan, pengukuhan sengaja dilakukan di pendopo makam Batoro Khatong bertujuan untuk tabarukan kepada Mbah Batoro Khatong, yang merupakan pendiri Kabupaten Ponorogo dan juga merupakan Adipati pertama di Ponorogo.
“Batoro Kathong merupakan suri tauladan dalam memimpin Ponorogo dan Islam. Hal itu tentu dapat memberikan spirit kepemimpinan kepada pengurus Departemen dan Lembaga, serta kader Ansor lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar para pengurus Departemen dan Lembaga GP Ansor Ponorogo yang dikukuhkan mampu meneladani kepemimpinan sosok Batoro Khatong.
“Mari tata niat masing-masing, bahwa mengabdi di Ansor dan NU itu sebenarnya upaya menebar manfaat dan keberkahan kepada diri sendiri dan orang lain,” ungkapnya
Ilham mengungkapkan, bahwa muassis NU tidak mungkin mengharap khidmat pengurus dan kader Ansor secara khusus kepada masing-masing kader. Namun, pada dasarnya sebaliknya kader Ansor yang butuh barokah muassis NU.
“Sebagaimana yang disampaikan Gus Yaqut Cholil Qoumas Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, bahwa kita ini bukan siapa-siapa kalau dilucuti baju Ansor atau Bansernya. Tidak akan ada yang menganggap kita,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, dengan amanah dan kepercayaan yang kini diemban, ia mengimbau agar pengurus Departemen dan Lembaga mampu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk berkhidmat dan menebar manfaat untuk umat.
“Serta, mengukir sejarah untuk dikenang di kemudian hari. Dan, setidaknya masing-masing kader dapat memberikan motivasi kepada kader Ansor lainnya,” pungkasnya.
Diketahui, Bathara Katong merupakan utusan Kesultanan Demak untuk menyebarkan Islam di Ponorogo. Ia memiliki nama asli Lembu Kanigoro, salah seorang putra Prabu Brawijaya atau Bhre Kertabhumi dari selirnya, yaitu Putri Campa yang beragama Islam.
