Nganjuk, NU Online Jatim
Anggota Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nganjuk berhasil menangkap terduga pelaku penusukan Sumarsono (53) atau Mbah No, Banser asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Anggota Banser Nganjuk, H Mahfudz mengungkapkan, terduga pelaku itu ditangkap di wilayah Lirboyo, Kota Kediri pada Ahad (08/10/2023) pukul 14.30 WIB oleh 6 orang Banser. Ia ditangkap setelah 7 hari jadi buronan polisi di sekitar Lirboyo, Kota Kediri.
"Banser Nganjuk yang mendapatkan informasi langsung bergerak menuju ke lokasi dan berhasil mengamankan pelaku," ujarnya kepada NU Online Jatim.
Kronologi Penangkapan
Sebelum ditangkap, terduga pelaku sempat beristirahat di salah satu mushala di Lirboyo Kota Kediri. Di tempat yang sama, ada anggota Banser asal Ngronggot, Nganjuk yang kebetulan bekerja (nukang) di mushala tersebut.
Setelah mencurigai gerak-gerik pelaku yang sudah tampak lelah dan pakaian kumuh, Banser tersebut menyuruh pelaku agar mandi dan shalat agar tampak lebih bugar.
Banser lantas memberanikan diri bertanya asal pelaku dari mana. Pelaku mengaku berasal dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk untuk ngamen di daerah tersebut.
“Mendapatkan informasi itu, sang Banser langsung menghubungi sahabat-sahabat Banser Nganjuk. Saya mengajak 6 anggota dan dibantu kader IPNU langsung meluncur ke Kediri,” ungkapnya.
Setibanya di lokasi, pelaku sudah lari entah kemana. Banser dengan cepat berpencar memburu pelaku yang diyakini belum jauh dari mushala.
“Tak butuh waktu lama, kurang dari satu jam pelaku berhasil diamankan oleh sahabat-sahabat Banser. Ia ditangkap tanpa perlawanan apapun. Tak lama berselang, anggota polisi dan intel datang,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nganjuk, Moh Rifai mengapresiasi gerak cepat Banser menangkap pelaku dengan tanpa kekerasan. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Banser tidak arogan, egois dan mengedepankan akhlakul karimah.
Ia berharap, pelaku dapat di proses sesuai dengan hukum yang berlaku dan korban penikaman mendapatkan keadilan.
“Kami akan menghormati proses hukum yang berlaku. Kami berharap sahabat-sahabat tidak tersulut emosi, mari serahkan kasus ini kepada pihak berwajib,” pungkasnya.
