• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Gubernur Khofifah Ajak Warga Nandur untuk Sedekah Oksigen

Gubernur Khofifah Ajak Warga Nandur untuk Sedekah Oksigen
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat nandur atau menanam pohon di Desa Sukorejo, Gandusari, Trenggalek. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat nandur atau menanam pohon di Desa Sukorejo, Gandusari, Trenggalek. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim
Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa melakukan lawatannya ke Trenggalek dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Sabtu (10/12/2022). Dalam kegiatan yang dipusatkan di Desa Sukorejo, Gandusari, Trenggalek itu, ia mengajak warga untuk bersedekah dengan cara nandur atau menanam pohon sehingga menghasilkan oksigen dan bisa dinikmati semua orang.


"Jangan pernah menganggap apa yang kita lakukan ini kecil. Saya selalu mengajak nandur, nandur dan nandur. Nandurnya di Trenggalek, tapi oksigennya bisa disedekahkan ke seluruh dunia. Setiap kita nandur sesungguhnya kita sedang sedekah oksigen untuk target Net Zero Emission tahun 2060," ungkapnya.


Ia mengatakan, menurut sebuah penelitian dijelaskan bahwa ketika karbondioksida keluar maka harus ada yang menyerap. Sedangkan pohon yang paling banyak menyerap dan memperoduksi oksigen ialah mangrove, yakni mencapai hingga lima kali lipat dari pohon lainnya.


Untuk itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah bersama-sama melakukan penanaman pohon tersebut. Ia menegaskan, sejatinya menanam pohon tidak hanya dilakukan setiap 8 Desember, tetapi seharusnya setiap hari.

 
"Selagi ada kesempatan, menanamlah. Kalau kita ingin bersedekah, maka menanamlah dan rawat tanaman itu. Jangan hanya nandur tapi tidak dirawat, (itu) tidak jadi sedekah," paparnya.


Dirinya menyampaikan, dalam terminologi anak muda ada istilah yang disebut healing. Menurutnya, healing tidak terlepas dari keindahan yang disajikan alam, sehingga memiliki kaitan yang erat dengan upaya menjaga alam tersebut.


Ia menambahkan, alam yang semula tidak sejuk atau indah bisa diubah dengan tangan-tangan terampil. Yakni, mengubah suatu daerah yang sebelumnya kering menjadi memiliki sumber air, atau wilayah yang sebelumnya tampak tidak subur dan kurang produktif menjadi subur dan produktif.


“Sehingga pada akhirnya hal tersebut berdampak terhadap pemasukan masyarakatnya yang bertambah berkat tanaman-tanaman yang produktif,” terang perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU itu.


Nandur atau menanam pohon juga berkaitan dengan usaha menjaga alam dari bencana. Menurut Khofifah, sesuai laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, indeks bencana alam terhadap kemiskinan bisa mencapai 80 persen. Oleh sebab itu, ia mengajak untuk selalu menjaga alam dengan komitmen tinggi dan kerja keras.


"Tentunya, di antara satu dengan lain juga perlu saling mengawal, serta saling memberikan ruang untuk tumbuh kembangnya alam dan lingkungan," pungkasnya.


Matraman Terbaru