• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Gus Fahrur Jelaskan Cara Menumbuhkan Kecintaan pada Jamiyah

Gus Fahrur Jelaskan Cara Menumbuhkan Kecintaan pada Jamiyah
Halaqah Peradaban di Tulungagung. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)
Halaqah Peradaban di Tulungagung. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)

Tulungagung, NU Online Jatim

Menuju satu abad Nahdlatul Ulama, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) mengungkapkan cara menumbuhkan kecintaan kepada jamiyah. Salah satu caranya yaitu dengan membuat program-program yang menyentuh masyarakat bawah. 

 

"Seperti mencintai istri kita karena bangga dan ada kelebihan. Kalau tidak ada, ya tidak ada cinta yang tumbuh, sehingga harus ada kekaguman. Maka dari itu, NU ini harus mempunyai program-program yang membuat orang-orang tertarik," ungkap Gus Fahrur dalam acara Halaqah Peradaban di Pondok Mlaten Tulungagung, Ahad (25/12/2022).

 

PBNU akan melakukan pemetaan supaya banyak orang tertarik dengan NU. Gus Fahrur bercerita ketika ia pergi ke Inggris pernah berdiskusi dengan orang Indonesia yang tinggal di sana. Gus Fahrur menanyakan apa yang dia sukai dari NU dan yang tidak disukai dari NU.

 

"Dia bilang yang disukai di NU itu adalah lelaku spiritual. Orang di negara maju itu sudah kering jiwanya, dia ingin wirid, dan mendapatkan siraman rohani," bebernya.

 

Kiai muda yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini menambahkan, kesejukan aqidah yang benar membuat orang luar negeri juga tertarik. Sedangkan yang dia tidak sukai adalah ketika NU sudah menjadi liberal.

 

"Ketika ada hal yang tidak disukai, ini harus kita serap. Sehingga kita jangan sampai terpisah dari jamaahnya dari jam'iyyah kita harus lakukan ini," terangnya.

 

Gus Fahrur menginginkan kelak program-program yang berjalan ini yang mampu melayani dari pusat dan sampai daerah. Penerapan cara pandang tersebut juga harus dimiliki pengurus pusat hingga tingkat ranting.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang Malang ini mengutip perkataan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bahwa sedang berusaha untuk membuat Government NU. PBNU akan membangun pengurus-pengurus di sini sebagai menteri-menteri yang semua bekerja untuk melayani.

 

Pihaknya mewanti-wanti kepada pengurus tidak boleh ingin dilayani tetapi melayani. Sehingga kepengurusan PBNU sekarang ingin melayani dengan memikirkan nasib petani hingga profesi lainnya, seperti contoh PBNU saat ini membuat program penanaman sawit di Sumatera dan Sulawesi.

 

"Lalu juga memikirkan nasibnya nelayan, bagaimana kita bekerja untuk melayani termasuk konsolidasi di bidang pendidikan. Memang banyak hal dan harus kita harus mulai sekarang," tandasnya.


Matraman Terbaru