• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Ketua MUI Nganjuk: Islam Moderat Sesuai dengan Konsep Nabi

Ketua MUI Nganjuk: Islam Moderat Sesuai dengan Konsep Nabi
Ketua MUI Nganjuk, KH Ali Musthofa Said. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)
Ketua MUI Nganjuk, KH Ali Musthofa Said. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nganjuk, KH Ali Musthofa Said mengatakan, Islam moderat selaras dengan konsep Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

 

“Karena sabda Nabi makna Muslim sejati adalah seseorang yang perkataan dan perbuatannya membuat orang lain merasa damai dan aman,” ujarnya saat Pembinaan Penyuluh Agama Islam bertajuk ‘Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan’ yang digelar di aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk, Rabu (27/10).

 

Disebutkan Kiai Ali, bahwa apabila sabda Nabi Muhammad SAW tersebut diperluas dalam konteks kekinian, maka orang Islam adalah orang yang tidak akan melakukan kejahatan, baik yang berbentuk ujaran kebencian (hate speech) ataupun sikap intoleran pada orang lain.

 

“Karena jika hal itu dilakukan, maka berarti ia telah menyakiti saudaranya dengan lisan dan perbuatannya. Tentunya, perbuatan ini sangat bertentangan dengan sabda Rasulullah SAW,” ujarnya.

 

Menurutnya, sejatinya agama diturunkan ke dunia adalah untuk membawa perbaikan, kedamaian, keselamatan, dan pesan-pesan universal kemanusiaan lainnya.

 

“Dalam ranah konsep dan gagasan nilai-nilai universal kemanusiaan hal itu sangat ideal dan menjanjikan bagi keberlangsungan peradaban umat manusia,” kata alumni Pondok Pesantren Lirboyo tersebut.

 

Dirinya menyebutkan, moderasi beragama identik dengan Maqasid Syariah. Yakni, memelihara agama (hifdzud din), jiwa (hifdzun nafs), akal (hifdzul ‘aqli), keturunan (hifdzun nasl), dan harta (hifdzul mal).

 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hasan Tankila tersebut, sikap moderasi beragama adalah pemaknaan dan pemahaman Islam yang tengah-tengah, tidak condong ke kanan (fundamentalis) atau condong kiri (liberal).

 

Seperti yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan dan mendakwahkan Islam secara fleksibel dan tidak sempit pemaknaannya.

 

“Tidak hanya tekstual semata, tapi juga menimbang konteks di mana Islam diturunkan,” pungkasnya.

 

Penulis: Hafidz Yusuf


Matraman Terbaru