• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Matraman

Ketua Sarbumusi NU Nganjuk Sebut Kenaikan BBM Persulit Rakyat

Ketua Sarbumusi NU Nganjuk Sebut Kenaikan BBM Persulit Rakyat
Ketua DPC Sarbumusi NU Nganjuk, HM Basori. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)
Ketua DPC Sarbumusi NU Nganjuk, HM Basori. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Nganjuk HM Basori, menyayangkan sikap pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Salah satu alasannya adalah kondisi masyarakat yang baru saja bangkit dari kemerosotan akibat pandemi Covid-19.


“Kenaikan BBM ini merupakan sebuah keprihatinan nasional, karena dengan naiknya BBM otomatis akan mempengaruhi seluruh sektor usaha,” ungkap Basori saat dihubungi NU Online Jatim, Ahad (25/09/2022).


Basori menyebutkan, kebijakan pemerintah tersebut terlalu berani dan menyengsarakan rakyat. Menurutnya, kebijakan menaikkan BBM seharusnya menjadi solusi terakhir jika tujuannya untuk memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Pemerintah dapat menggunakan cara lain seperti efisensi terhadap gaji pegawai, efisiensi belanja rutin pemerintah termasuk lembaga negara yang tidak begitu penting bisa lebih dirasionalkan. Selain itu, pemerintah dapat memaksimalkan pendapatan dari sektor yang lain, seperti maksimalisasi pajak dan pendapatan non pajak.


“Jangan sampai terus-terusan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sebetulnya menjadi beban APBN yang sangat besar,” tegas mantan anggota DPRD Nganjuk ini.


Ia melanjutkan, kenaikan harga bahan pokok yang diakibatkan BBM naik itu, masyarakat akhirnya juga turut mengurangi pembelian terhadap beberapa barang konsumsi lain non-pokok, baik makanan maupun minuman. Daya beli masyarakat yang seperti itu diprediksi akan menganggu omzet para pedagang kecil.


“Oleh karena itu kami berharap bagaimana kebijakan menaikkan BBM dapat dievaluasi sehingga bisa diturunkan. Sehingga sektor ekonomi masyarakat kecil bisa hidup kembali. Karena memang dampak kenaikan harga BBM ini pendapatan masyarakat jadi semakin seret, rakyat jangan dipersulit,” kata Basori.


Sementara itu, Edi (45) salah satu pedagang di Pasar Wage, Nganjuk, mengeluhkan kenaikan harga BBM yang membuat harga pasar yang tidak stabil. Hal tersebut berdampak pada modal yang harus dikeluarkan bertambah.


"Istilahnya belanja sekian, penjualan sekian. Belum laku sudah naik lagi, belanjanya susah lagi. Tombok terus, jadi susah buat nyari keuntungan sehari-hari," pungkasnya.


Matraman Terbaru