Pacitan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan menyambut baik adanya Kurasi Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pacitan. Kegiatan itu dipusatkan Kantor Kadin Pacitan, Rabu (03/08/2022).
Ketua PCNU Pacitan KH Mahmud mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan wujud kepedulian kepada pelaku UMKM. Selain itu, hal ini akan membantu PCNU Pacitan khususnya Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) dalam memasarkan produk bila status UMKM dan produknya sudah jelas.
“Karena selama ini LPNU Pacitan kesulitan memasarkan produk lokal melalui outlet-outlet yang dikelola, seperti di 4 NUsantara Mart di Kabupaten Pacitan,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Kamis (04/08/2022).
Tak hanya itu, dirinya juga berharap dengan adanya Kurasi UMKM ini para pengelola UMKM bisa berlomba-lomba untuk menaikkan status produk sehingga otomatis akan meningkatkan kualitas produknya.
“Kami juga berharap kepada warga NU yang mengelola UMKM agar selalu meningkatkan hasil produknya. Tapi juga jangan lupa selalu mengikuti proses kurasi ini untuk meningkatkan kualitas hasil produksinya,” ucapnya.
Sementara Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji mengatakan, dengan kurasi tersebut nantinya akan diketahui UMKM yang layak naik kelas dan yang belum naik kelas bisa menyusul. Selain itu, akan mempermudah Pemerintah Daerah dalam intervensi serta menentukan kebijakan.
“Saya menginginkan ada pemetaan yang akurat terkait status UMKM di Kabupaten Pacitan. Kejelasan status tersebut sangat penting,” katanya saat acara Kurasi Produk UMKM, Rabu (03/08/2022).
Dirinya menyampaikan, kurasi produk merupakan proses penyeleksian terhadap produk UKM/IKM yang telah terdaftar sebelum produk tersebut dapat diekspor atau dinaikkan kelasnya.
“UMKM kita sudah punya 4 kurator dan kita terus dibina oleh Rumah Kurasi Jatim. Mereka sudah bersertifikat dan ahli, kita harus belajar dari sana,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Kadin Pacitan, Sutomo mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 50 UMKM. Mereka terdiri dari UMKM produk craft, makanan dan minuman, gerabah, dan minyak atsiri.
“Setelah dikurasi selanjutnya UMKM akan dipetakan sesuai dengan pasar. UMKM yang masih terbilang tradisional akan kami bantu untuk perijinan mulai NIB dan sertifikasi halal. Bagi UMKM yang sudah menjadi anggota rumah kurasi selanjutnya akan mendapat pendampingan hingga produk UMKM tersebut siap menuju pasar global.” terangnya.
