Trenggalek, NU Online Jatim
Suasana Pondok Pesantren Bumi Al Hidayah At-Taqwa Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek tampak ramai tak seperti biasa. Tak lain, tepat Jum'at (11/11/2022) malam bertepatan 40 hari wafatnya KH Fatchulloh Sholeh yang dihadiri ratusan orang.
Acara dimulai dengan tawassul, hingga pembacaan dzikir fida'. Suasana penuh khidmah juga berlangsung saat ikhtitam. Tahlil tersebut juga dihadiri KH Reza Ahmad Zahid yang kerap disapa Gus Reza dan KH Melvin Zainul Asyiqin atau Gus Iing.
Doa menjadi rangkaian inti yang disambung mauidhoh hasanah oleh Gus Reza. Kendati demikian, Gus Reza tidak mentasbihkan sebuah mauidhoh. Karena menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo ini, sejatinya Gus Loh tidak memerlukan mauidhoh.
"Kalau saya matur banyak banyak malah ditertawakan Gus Loh. Yang paling dinanti-nanti Gus Loh yang sudah kita lakukan ini, berkumpul membaca ayat suci Al-Qur'an bacaan dzikir tahlil, dan doa," ungkap Gus Reza.
Menurutnya, sudah banyak yang sudah berkirim hadiah Al-Fatihah. Pasca Gus Loh kembali ke hadirat Allah kiai-kiai se-Indonesia melantunkan Inna lillahi wainna ilaihi roji'un. Dan saat ini Gus Reza menyakini keadaan Gus Loh sudah tenang.
"Hakikiyyah mauidhoh ya acara malam ini. Wa afaa bil mauti wa idzho, sudah cukup kematian ini sebagai nasehat," bebernya.
Gus Reza berharap akan muncul kembali Gus Loh yang lain. Sosok kiai kharismatik ini menjelaskan bahwa saat ini Gus Loh tersenyum berkumpul dengan para pendahulu. Beliau meninggalkan banyak warisan yang berharga berupa pengabdian di NU, berkhidmah kepada umat, hingga mengajar para santri.
Beliau menjelaskan Gus Loh sudah selesai dengan semua urusan dan pahala yang mengalir. Sebab, orang yang mengajarkan ilmu kepada murid dan diamalkan, pahalanya akan mengalir kepada si pengajar ilmu.
"Sekarang tinggal kita. Karena namanya menyambung sanad menjadi kesukaan Gus Loh," pungkasnya.
