• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

RMINU Nganjuk Gelar Seminar Cegah Bullying, Terjunkan Psikolog ke Pesantren

RMINU Nganjuk Gelar Seminar Cegah Bullying, Terjunkan Psikolog ke Pesantren
Seminar cegah bulliying di Pondok Pesantren Miftahul Huda Keringan, Nganjuk. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
Seminar cegah bulliying di Pondok Pesantren Miftahul Huda Keringan, Nganjuk. (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Nganjuk menerjunkan psikolog ke Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda Keringan, Nganjuk.

 

Aksi ini dilakukan untuk memberikan seminar anti-bullying atau pencegahan bullying di lingkungan sekolah dan pondok pesantren.

 

“Kegiatan ini merupakan program dari RMINU Nganjuk, yakni seminar membangun generasi percaya diri: mencegah bulliying di lingkungan pondok pesantren,” ujar Ketua RMINU Nganjuk, Gus Ridwan Baidlowi kepada NU Online Jatim usai acara, Senin (29/01/2024).

 

Alumnus Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang itu menuturkan, para santri diedukasi seputar eksploitasi dan kekerasan. Dalam forum itu juga membahas agar santri tidak melakukan bullying di lingkungan pesantren.

 

Bullying sendiri adalah tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis. Disisi lain bullying menjadi hal yang bisa menghambat pondok pesantren.

 

“Intinya bahwa terkait bagaimana pondok pesantren menjadi tempat ramah anak jauh dari bullying,” ujarnya.

 

Dijelaskan Gus Ridwan, pesantren sebagai miniatur masyarakat sosial, yang dalam lingkungannya terdapat interaksi intensif antar sesama warga pondok, diharap dapat menjadi benteng prefentif (pencegahan) dalam mendidik santri menjadi pribadi yang anti terhadap bullying atau kekerasan, dan mewujudkan pesantren sebagai rumah kedua yang ramah terhadap mereka.

 

“Sehingga proses mencari ilmu para santri menjadi maksimal. Prestasi pun meningkat,” ungkapnya.

 

Sementara itu, psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unesa Qurrota A’yuni Fitriana, menilai kasus bullying yang terjadi di kalangan pelajar perlu segera ditangani.  Sebab, kasus bullying memiliki dampak yang luar biasa diantaranya banyak korban yang menarik diri dari lingkungan.

 

Kini pihaknya juga tengah mendampingi berbagai kejadian kasus bullying yang terjadi di Jawa Timur.

 

“Kami meyakini lembaga pendidikan, pondok pesantren termasuk pengurus dan pengasuh mempunyai peran besar untuk menekan kasus bulliying ini terjadi,” pungkasnya.

 

Sebagai informasi, kegiatan ini didukung oleh Unilever Indonesia, Kementerian Agama, dan Spektra Surabaya.

 

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Keringan KH Qolyubi Dahlan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk M Afif Fauzi, Direktur Spektra KH Roni Sya’roni, dan Dosen Fakultas Psikologi Unesa Qurrota A’yuni Fitriana.


Matraman Terbaru