Matraman HARLAH KE-102 NU

RMINU Trenggalek Masifkan Pesantren Ramah Santri di Harlah ke-102 NU

Rabu, 22 Januari 2025 | 14:00 WIB

RMINU Trenggalek Masifkan Pesantren Ramah Santri di Harlah ke-102 NU

RMINU Trenggalek sosialisasi pesantren ramah santri. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim 

Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Trenggalek memasifkan pesantren ramah santri. Agenda tersebut dalam rangkaian Safari Sowan RMINU ke pesantren-pesantren, termasuk di momen Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU.


Ketua RMINU Trenggalek, Agus Akifun Nuha mengataka, ini merupakan rangkaian dalam rangka mensosialisasikan program pesantren ramah santri yang sebenarnya sudah lama di Kabupaten Trenggalek baru terlaksana kali ini.


"Materi yang disampaikan tentu utamanya adalah soal memahamkan anak-anak santri, pengurus, juga pengasuh pondok pesantren tentang program pesantren ramah santri ini," ujarnya, Rabu (22/01/2025).


Gus Akif menerangkan, pesantren yang ideal yakni sesuai standart ramah santri terkait standart pengasuh, musyrif atau pengurus, serta standart sarana dan prasarana, sehingga mengambil tema 'Pesantren Pendidikan Anti Bullying Kekerasan dan Ekstremisme'.


Pihaknya menjelaskan terkait kekerasan yang masih terjadi di pondok pesantren, salah satunya dengan telaten mengadakan safari atau kunjungan sowan ke pondok pesantren, yakni selalu mensosialisasikan dan memberikan wawasan yang cukup kepada para pengurus, serta para santri.


"Khususnya agar bisa lebih memahami tentang pentingnya menciptakan ruang pendidikan atau lembaga pendidikan yang anti bullying, kekerasan dan ekstremisme," terangnya.


Selain itu, bagi pengasuh pondok pesantren seyogyanya program ramah santri benar-benar dilaksanakan di pondok masing-masing. "Apabila membutuhkan bantuan kami yang ikut mensosialisasikan dan memahamkan. Kami akan senang hati sowan dan mengadakan sosialisasi," paparnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Parakan Trenggalek ini menyebut, di momen Harlah ke-102 NU, RMINU melalui kegiatan ini ikut memeriahkan dan menunjukkan ke masyarakat bahwa NU hadir di tengah masyarakat.


"Lalu berperan aktif menjalankan program pemerintah melalui UU 1945 terkait perlindungan anak keberlangsungan hidup dan seterusnya," tandasnya.