
Siswa atau santri SMK NU di Nganjuk saat memproduksi songkok kustom beragam varian. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)
Haafidh Nur Siddiq Yusuf
Kontributor
Nganjuk, NU Online Jatim
Peci atau songkok kustom masih banyak digemari, terutama di kalangan santri dan Nahdliyin. Berbagai kalangan juga mengenakannya sebagai identitas. Untuk menunjang hal itu, beberapa lembaga memproduksinya secara langsung, seperti halnya Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Pace, Nganjuk.
“Usaha ini muncul usai kita mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jatim, berupa alat jahit dan kursus menjahit yang kebetulan fokus dalam pembuatan peci atau songkok,” ujar Kepala SMK NU Pace, Irfan Nasrudin kepada NU Online Jatim, Senin (14/02/2022).
Ustadz Irfan, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pembuatan kreasi songkok tidak hanya diikuti oleh siswa dan santri, melainkan juga dilakukan oleh masyarakat sekitar dan guru.
Dari karya tersebut, kini industri songkok yang diberi nama UD Bintang Nusantara itu telah menciptakan peluang usaha bagi siswa dan alumni hingga dapat bersaing di pasar Nasional.
“Alhamdulillah, SMK NU Pace ada potensi membuat songkok. Kebetulan kita mengajak orang sekitar sini asli Gresik yang ahli di bidang produksi untuk membantu,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, proses pembuatan sebuah songkok tidak memerlukan biaya yang mahal. Menurutnya, dalam kurun waktu sekitar satu jam songkok tersebut sudah jadi bila dibuat oleh yang sudah ahli.
Disampaikan, selain harganya yang terjangkau, songkok buatan UD Bintang Nusantara mengedepankan kualitas. Kain beludru dan kertas yang rapat serta terasa halus dan lembut, membuat nyaman orang yang mengenakannya.
“Harga satu peci dibanderol kisaran harga Rp35 ribu sampai Rp70 ribu, menyesuaikan bahan dan bordirannya. Pembeli juga bisa memesan secara khusus, baik satuan atau jumlah banyak. Bahkan, ada yang pesan songkok polos, songkok susun, songkok tinggi, kerucut dan variasi plus bordir logo, dan lainnya,” ucapnya.
Saat ini menurutnya, UD Bintang Nusantara telah melayani berbagai pesanan songkok dari dalam maupun luar Kabupaten Nganjuk. Ustadz Irfan pun berharap usaha tersebut bisa berkembang seiring permintaan pasar.
“Semoga usaha ini bisa maju dan dapat menyerap banyak tenaga kerja ke depan,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua