• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Matraman

Unik, Pentas Wayang di Ponorogo Pakai Daun Jati

Unik, Pentas Wayang di Ponorogo Pakai Daun Jati
Pentas wayang dongeng dengan daun jati oleh Ahmad Sauji atau Mbah Jenggo, Ketua Lesbumi NU Ponorogo. (Foto: NOJ/ Zen Muhammad)
Pentas wayang dongeng dengan daun jati oleh Ahmad Sauji atau Mbah Jenggo, Ketua Lesbumi NU Ponorogo. (Foto: NOJ/ Zen Muhammad)

Ponorogo, NU Online Jatim

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sunan Kalijaga Pesantren Al-Bukhori Mangunan Tulung Sampung Ponorogo mengadakan wayang dongeng. Uniknya, kegiatan yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) menampilkan pentas wayang yang tidak biasa, yakni menggunakan daun jati.

 

Kegiatan yang dipusatkan di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas Al Bukhori, Mangunan, Ponorogo, Rabu (10/11) tersebut digelar untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional.

 

Pagelaran wayang dongeng dengan lakon ‘Donga Dari Mangunan’ itu didalangi oleh Ketua Lesbumi NU Ponorogo, Ahmad Sauji. Menariknya, wayang yang dimainkan adalah wayang kreasi, ada yang berbentuk pocong, hantu rumah sakit dan gunungan wayang menggunakan daun jati. Tokoh wayang seperti punakawan juga ditampilkan.

 

Mbah Jenggo, sapaan akrab Ahmad Sauji, membawakan pentas wayang dengan bahasa yang mudah dipahami. Sejumlah adegan diperagakan. Semisal adegan wayang perawat rumah sakit yang memberikan pesan penting untuk semuanya agar berhati-hati dengan virus Covid-19.

 

"Entek sekalir-kalire, Wayange kadol kabeh, gamelane kadol kabeh (Semua habis tak tersisa, wayang terjual, gamelan terjual), Cengkem ra mangan sego mergo podo ra nduwe duit kabeh (Mulut tidak makan nasi karena tidak punya uang semua)," ucap Mbah Jenggo.

 

Tiba-tiba Mbah Jenggo mengeluarkan daun jati sebagai wayang yang melambangkan betapa terpuruk para seniman ketika berhadapan dengan pandemi Covid-19.

 

"La wayange kadol kabeh og (Wayangnya terjual semua)," candanya.

 

Usai pagelaran, Mbah Jenggo mengungkapkan, bahwa wayang dongeng tersebut didedikasikan untuk mendoakan semua masyarakat Indonesia, agar segera terbebas dari pandemi Covid-19.

 

“Khususnya kepada para seniman dan budayawan yang penghidupannya bergantung pada panggung pertunjukan. Semoga selalu diberikan kecukupan oleh Allah SWT," harapnya.

 

Sementara itu, Waka Humas SMK Sunan Kalijaga, Imam Mahmudi mengatakan, diharapkan pagelaran ini bisa memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk mengisi hari pahlawan dengan segala sesuatu yang kreatif dan positif.

 

“Namun, harus tetap dalam semangat kebhinnekaan dan pelestarian budaya bangsa," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, selain pertunjukan wayang dongeng, acara tersebut juga diisi dengan drama treatikal pelajar bertajuk 'Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah' oleh Teater Sulak SMK Sunan Kalijaga.


Matraman Terbaru